A. Gaya Hidup
Gaya hidup yang bahagia juga sangat menunjang sukses berkomunikasi karena setiap orang hanya mempunyai kesediaan untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang bahagia, bukan sebaliknya.
Gaya hidup yang bahagia juga sangat menunjang sukses berkomunikasi karena setiap orang hanya mempunyai kesediaan untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang bahagia, bukan sebaliknya.
B.
Mengatur Waktu
Waktu adalah paradoks,
bagi orang-orang sibuk tidak pernah merasa cukup waktu padahal semua waktu
tersedia untuk kita, dan keluhan mengenai kurangnya waktu sebenarnya mustahil.
Waktu adalah komoditi yang lentur dan terus-menerus, masalahnya adalah bukan
bagaimana mendapatkan “Waktu Lebih” tetapi bagaimana memanfaatkan waktu yang
ada dengan lebih berarti dan lebih memuaskan. Oleh karena itu perlu
dikomunikasikan dengan baik dan untuk
berhasil dalam
komunikasi perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
-
Dengarkan agar tetap
pada jalur
-
Tentukan tujuan dengan
mempertimbangkan situasi yang favorable
- Jangan terburu-buru dalam memberikan petunjuk
atau instruksi
- Buatlah memo-memo singkat dan tepat agar dapat
medapat hasil yang diharapkan
- Bila ragu-ragu cari sumbernya
- Hindari sikap hiper-responsif
C.
Faktor-faktor keberhasilan yang menunjang karir
Berikut
beberapa factor penentu keberhasilan sebagai berikut :
1. Job description sebagai pegangan
Seseorang harus selalu
bekerja atas dasar job description yang sesuai dengan fungsinya .
2. Memiliki keterampilan dasar atau basic skill
yang prima
Perlu diyakini bahwa
pengetahuan dasar ( basic skill ) itu penting untuk dikuasai dan dipelihara terus.
Keterampilan tersebut menuntut ketepatan, kecepatan, kerapian dan ketelitian.
3. An iron will in the velvet voice
Di dalam pemakaian
Bahasa lisan harus diyakini bahwa “suara” mempunyai pengaruh besar. Nada yang
ramah dan bersahabat menimbulkan kesan bahwa kita bersedia membantu lawan
bicara.
4. Agenda kerja
Buku agenda untuk
mencatat dan mengingat-ingat acara maupun tugas yang harus dilakukan oleh
atasan kita.
5. Kekompakan sebagai team, dengan atasan dan
rekan-rekan
Perlu dimengerti bahwa
atasan, semakin tinggi jabatannya, makin berat tanggung jawabnya dan makin
banyak keputusan yang dibuatnya. Demikian pula loyalitas rekan-rekan membantu
untuk menggalang persatuan.
6. Inter personal skill
Berbekal keyakinan
agama, moral etika bisnis dan social psychology, kita akan mampu bersikap
dewasa, berperilaku sopan bijaksana, sensitive dan luwes untuk beradaptasi
dengan orang lain.
7. Wawasan
Biasakan banyak membaca
dan tumbuhkan sikap bahwa: membaca adalah kebutuhan, agar mampu mengembangkan
wawasan tentang lingkungan mikro maupun ingkungan makro yang mempengaruhi arah
perkembangan perusahaan tempat bekerja. Sumber informasi atau bacaan tersebut
dapat berupa : harian, mingguan bisnis, buku-buku, majalah lainnya atau hasil
monitoring kegian perusahaan lain dibidang usaha yang sama, dengan demikian
dapat secara aktif mengikuti perkembangan kebijaksanaan.
D.
Penampilan Serasi
Penampilan merupakan
suatu keseluruhan yang Nampak, baik itu postur tubuh anggota tubuh juga busana,
aksesoris, make up. Untuk itu sediakan eaktu untuk merawat diri kita, tubuh
terawatt, rambut bersih dan rapi, tata rias yang wajar, gaya busana yang tepat,
koordinasi warna yang serasi dan sebagainya. Perlu diperhatikan juga tentang
keseimbangan penampilan yang Nampak dari luar juga kesiapan mental. Bila ini
kurang mendapat perhatian seringkali mengundang peluang ketidakserasian dalam
penampilan.
E.
Lambang – lambang Dalam Komunikasi
Di bawah ini kami ungkap
antara lain:
1. Lambang gerakan tubuh dan gerakan anggota badan
Bila kita perhatikan seseorang yang sedang
berbicara Nampak pula menggerakkan tangan jari-jari, bahkan bola matanya, baik
itu secara bersama-sama maupun secara bergantian hal ini merupakan informasi
dalam bentuk lambing.
2. Lambang gambar dan huruf serta angka-angka
Banyak kita jumpai rambu-rambu lalu lintas yang
ditampilkan dalam gambar-gambar pompa bensin, tanda panah, huruf bahkan
angka-angka untuk memberi petunjuk pemakaian jalan bagi pengemudi.
3. Lambang benda-benda tertentu
Seperti setangkai bunga mawar atau dalam
karangan bunga
4. Lambang warna
Lambang warna – warna hitam untuk mengkomunikasikan
suasana sedih, kematian sedangkan warna putih untuk suasana suci, damai
bahagia, warna merah untuk mengkomunikasikan kebernian, sukses, kemenangan,
kuning mas artinya agung luhur.
Riset
komunikasi biasanya tertuju pada empat aspek dalam proses komunikasi, yaitu
komunikator, pesan, saluran dan audiences. Dalam riset kebahasaan, komunikator
adalah juga pesan kalau tidak dalam bentuk kata-kata, gambar atau tanda menjadi
kode atau symbol. Saluran komunikasi massa antara lain media massa. Orang yang
berperan sebagai audience dikenal sebagai penerjemah kode-kode, symbol dan
sebagainya yang disebut dekorder.
Masing-masing
orang punya gedung penyimpanan pengalaman (stored experience) sesuai dengan
“filter” yang dimiliki dalam menerima pesan, yaitu keyakinan (believes) serta
nilai-nilai yang berlaku dalam kelompok, keluarga, masyarakat maupun kelompok
lain.
Sebuah pesan
yang diyakini dan nilai-nilai yang akan ditanamkan bias mengalami distorsi atau
disalahartikan (misinterpreted). Bila interpretasi yang salah diambil alih oleh
orang lain, hal itu disebut dissonance.
Disonansi
bias juga terjadi karena adanya distraksi (distraction) antara sumber dan
audiens, hambatan sumber (channel noise). Redundansi adalah teknik penyampaian
informasi dengan cara mengulang-ulang bentuk ide dari pesan yang disampaikan.
Hambatan kedua
adalah semantic noise, yaitu hamabatan mencapai saling pengertian yang
disebabkan oleh factor kebahasan. Dalam hal ini, tingkat kerangka antara
komunikator dan komunikan tidak sama.
Salah satu
aspek yang tidak kalah peting dalam proses komunikasi adalah apa yang disebut non-verbal
communication, atau dikenal juga dengan istilah silent language.
Proses komunikasi ini terjadi melalui body language, seperti ekspresi wajah,
gerakan mata (eye movement), kostum, pakaian, kosmetik, kualiatas suara, dan
lain-lain.
Kualitas
komunikasi dan saling pengertian (mutual understading) ditentukan oleh tingkat
pernghargaan dan kepentingan komunikan terhadap komunikator maupun terhadap
pesan. Adakalanya komunikasi massa tidak dapat berlangsung hanya dengan mengandalkan
komponen media, penyebaran, dan audiens. Keberadaan audiens sendiri sangat
menentukan tingkat saling pengertian yang akan dicapai. Kultur masyarakat yang
introvert merupakan kendala yang sangat serius. Dalam kondisi semcam ini,
komunikasi massa masih membutuhkan bantuan komunikasi interpersonal. Penranan opinion
leaders sangat strategis dakam menerjemahkan pesan-pesa tertentu yang
bagi masyarakat awam sering terkesan rumit karena tingkat kerangka refresnsi
dan tingkat pengalaman mereka kurang memadai.
Teknik
berkomunikasi adalah cara atau seni penyampaian suatu pesan yang dilakukan
seorang komunikator sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampat tertentu
seorang komunikator sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampat tertentu pada
komunikan. Pesan yang disampaiakan komunikator adalah penyataan sebagai panduan
pikiran dan perasaan, dapat berupa ide, informasi, keluhan, keyakinan, imbauan,
anjuran dan sebagainya.
Yang penting
dalam komunikasi ialah bagaimana caranya agar suatu pesan yang disampaiakan
komunikator itu menimbulkan damat atau efek tertentu pada komunikan. Dampak
yang timbul dapt diklsifikasikan menurut kadarnya, yaitu:
1. Dampak kognitif
Adalah yang timbul pada
komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu meningkat intelektualitasnya. Di
sini pesan yang disampaikan komunikator ditunjukan kepada pikiran si komunikan.
Dengan lain perkataan, tujuan komunikator hanyalah berkirsar pada upaya
mengubah pikiran diri komunikan.
2. Dampak afektif
Dampak ini lebih tinggi
kabarnya daripada dampak kognitif. Di sini tujuan komunikator bukan hanya
sekedar upaya komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya, menimbulkan perasaan
terrentu, misalnya perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah, dan
sebagainya.
3. Dampak behavioral
Dampak ini yang paling
tinggi kadarnya, yaitu dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuj perilaku,
tindakan atau kegiatan.
No comments:
Post a Comment