Thursday, 2 April 2015

Gaya Hidup dan Penampilan dalam Komunikasi

A. Gaya Hidup
Gaya hidup yang bahagia juga sangat menunjang sukses berkomunikasi karena setiap orang hanya mempunyai kesediaan untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang bahagia, bukan sebaliknya.
      
B. Mengatur Waktu
Waktu adalah paradoks, bagi orang-orang sibuk tidak pernah merasa cukup waktu padahal semua waktu tersedia untuk kita, dan keluhan mengenai kurangnya waktu sebenarnya mustahil. Waktu adalah komoditi yang lentur dan terus-menerus, masalahnya adalah bukan bagaimana mendapatkan “Waktu Lebih” tetapi bagaimana memanfaatkan waktu yang ada dengan lebih berarti dan lebih memuaskan. Oleh karena itu perlu dikomunikasikan dengan baik dan untuk
berhasil dalam komunikasi perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

-          Dengarkan agar tetap pada jalur
-          Tentukan tujuan dengan mempertimbangkan situasi yang favorable
-          Jangan terburu-buru dalam memberikan petunjuk atau instruksi
-          Buatlah memo-memo singkat dan tepat agar dapat medapat hasil yang diharapkan
-          Bila ragu-ragu cari sumbernya
-          Hindari sikap hiper-responsif

C. Faktor-faktor keberhasilan yang menunjang karir
Berikut beberapa factor penentu keberhasilan sebagai berikut :

1.      Job description sebagai pegangan

Seseorang harus selalu bekerja atas dasar job description yang sesuai dengan fungsinya .

2.      Memiliki keterampilan dasar atau basic skill yang prima

Perlu diyakini bahwa pengetahuan dasar ( basic skill ) itu penting untuk dikuasai dan dipelihara terus. Keterampilan tersebut menuntut ketepatan, kecepatan, kerapian dan ketelitian.

3.      An iron will in the velvet voice

Di dalam pemakaian Bahasa lisan harus diyakini bahwa “suara” mempunyai pengaruh besar. Nada yang ramah dan bersahabat menimbulkan kesan bahwa kita bersedia membantu lawan bicara.

4.      Agenda kerja

Buku agenda untuk mencatat dan mengingat-ingat acara maupun tugas yang harus dilakukan oleh atasan kita.

5.      Kekompakan sebagai team, dengan atasan dan rekan-rekan

Perlu dimengerti bahwa atasan, semakin tinggi jabatannya, makin berat tanggung jawabnya dan makin banyak keputusan yang dibuatnya. Demikian pula loyalitas rekan-rekan membantu untuk menggalang persatuan.

6.      Inter personal skill

Berbekal keyakinan agama, moral etika bisnis dan social psychology, kita akan mampu bersikap dewasa, berperilaku sopan bijaksana, sensitive dan luwes untuk beradaptasi dengan orang lain.

7.      Wawasan

Biasakan banyak membaca dan tumbuhkan sikap bahwa: membaca adalah kebutuhan, agar mampu mengembangkan wawasan tentang lingkungan mikro maupun ingkungan makro yang mempengaruhi arah perkembangan perusahaan tempat bekerja. Sumber informasi atau bacaan tersebut dapat berupa : harian, mingguan bisnis, buku-buku, majalah lainnya atau hasil monitoring kegian perusahaan lain dibidang usaha yang sama, dengan demikian dapat secara aktif mengikuti perkembangan kebijaksanaan.

D. Penampilan Serasi

Penampilan merupakan suatu keseluruhan yang Nampak, baik itu postur tubuh anggota tubuh juga busana, aksesoris, make up. Untuk itu sediakan eaktu untuk merawat diri kita, tubuh terawatt, rambut bersih dan rapi, tata rias yang wajar, gaya busana yang tepat, koordinasi warna yang serasi dan sebagainya. Perlu diperhatikan juga tentang keseimbangan penampilan yang Nampak dari luar juga kesiapan mental. Bila ini kurang mendapat perhatian seringkali mengundang peluang ketidakserasian dalam penampilan.

E. Lambang – lambang Dalam Komunikasi

Di bawah ini kami ungkap antara lain:

1.      Lambang gerakan tubuh dan gerakan anggota badan

Bila kita perhatikan seseorang yang sedang berbicara Nampak pula menggerakkan tangan jari-jari, bahkan bola matanya, baik itu secara bersama-sama maupun secara bergantian hal ini merupakan informasi dalam bentuk lambing.

2.      Lambang gambar dan huruf serta angka-angka

Banyak kita jumpai rambu-rambu lalu lintas yang ditampilkan dalam gambar-gambar pompa bensin, tanda panah, huruf bahkan angka-angka untuk memberi petunjuk pemakaian jalan bagi pengemudi.

3.      Lambang benda-benda tertentu

Seperti setangkai bunga mawar atau dalam karangan bunga

4.      Lambang warna

Lambang warna – warna hitam untuk mengkomunikasikan suasana sedih, kematian sedangkan warna putih untuk suasana suci, damai bahagia, warna merah untuk mengkomunikasikan kebernian, sukses, kemenangan, kuning mas artinya agung luhur.

      Riset komunikasi biasanya tertuju pada empat aspek dalam proses komunikasi, yaitu komunikator, pesan, saluran dan audiences. Dalam riset kebahasaan, komunikator adalah juga pesan kalau tidak dalam bentuk kata-kata, gambar atau tanda menjadi kode atau symbol. Saluran komunikasi massa antara lain media massa. Orang yang berperan sebagai audience dikenal sebagai penerjemah kode-kode, symbol dan sebagainya yang disebut dekorder.
      Masing-masing orang punya gedung penyimpanan pengalaman (stored experience) sesuai dengan “filter” yang dimiliki dalam menerima pesan, yaitu keyakinan (believes) serta nilai-nilai yang berlaku dalam kelompok, keluarga, masyarakat maupun kelompok lain.
      Sebuah pesan yang diyakini dan nilai-nilai yang akan ditanamkan bias mengalami distorsi atau disalahartikan (misinterpreted). Bila interpretasi yang salah diambil alih oleh orang lain, hal itu disebut dissonance.
      Disonansi bias juga terjadi karena adanya distraksi (distraction) antara sumber dan audiens, hambatan sumber (channel noise). Redundansi adalah teknik penyampaian informasi dengan cara mengulang-ulang bentuk ide dari pesan yang disampaikan.
      Hambatan kedua adalah semantic noise, yaitu hamabatan mencapai saling pengertian yang disebabkan oleh factor kebahasan. Dalam hal ini, tingkat kerangka antara komunikator dan komunikan tidak sama.
    Salah satu aspek yang tidak kalah peting dalam proses komunikasi adalah apa yang disebut non-verbal communication, atau dikenal juga dengan istilah silent language. Proses komunikasi ini terjadi melalui body language, seperti ekspresi wajah, gerakan mata (eye movement), kostum, pakaian, kosmetik, kualiatas suara, dan lain-lain.
    Kualitas komunikasi dan saling pengertian (mutual understading) ditentukan oleh tingkat pernghargaan dan kepentingan komunikan terhadap komunikator maupun terhadap pesan. Adakalanya komunikasi massa tidak dapat berlangsung hanya dengan mengandalkan komponen media, penyebaran, dan audiens. Keberadaan audiens sendiri sangat menentukan tingkat saling pengertian yang akan dicapai. Kultur masyarakat yang introvert merupakan kendala yang sangat serius. Dalam kondisi semcam ini, komunikasi massa masih membutuhkan bantuan komunikasi interpersonal. Penranan opinion leaders sangat strategis dakam menerjemahkan pesan-pesa tertentu yang bagi masyarakat awam sering terkesan rumit karena tingkat kerangka refresnsi dan tingkat pengalaman mereka kurang memadai.
      Teknik berkomunikasi adalah cara atau seni penyampaian suatu pesan yang dilakukan seorang komunikator sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampat tertentu seorang komunikator sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampat tertentu pada komunikan. Pesan yang disampaiakan komunikator adalah penyataan sebagai panduan pikiran dan perasaan, dapat berupa ide, informasi, keluhan, keyakinan, imbauan, anjuran dan sebagainya.
     Yang penting dalam komunikasi ialah bagaimana caranya agar suatu pesan yang disampaiakan komunikator itu menimbulkan damat atau efek tertentu pada komunikan. Dampak 
yang timbul dapt diklsifikasikan menurut kadarnya, yaitu:

1.      Dampak kognitif

Adalah yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu meningkat intelektualitasnya. Di sini pesan yang disampaikan komunikator ditunjukan kepada pikiran si komunikan. Dengan lain perkataan, tujuan komunikator hanyalah berkirsar pada upaya mengubah pikiran diri komunikan.

2.      Dampak afektif

Dampak ini lebih tinggi kabarnya daripada dampak kognitif. Di sini tujuan komunikator bukan hanya sekedar upaya komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya, menimbulkan perasaan terrentu, misalnya perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah, dan sebagainya.

3.      Dampak behavioral

Dampak ini yang paling tinggi kadarnya, yaitu dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuj perilaku, tindakan atau kegiatan.
   

No comments:

Post a Comment