Tuesday 7 April 2015

Keuntungan Menjadi Motivator Komunikasi Bisnis

A. Point of Sale Material, Sebagai Salah Satu Bentuk Komunikasi Produk Kepada Masyarakat

   Point of sale meterial atau disebut juga point of purchase material bentuk komunikasi adanya suatu produk atau jasa tertentu yang ditawarkan kepada masyarakat.

   Point of sale material biasanya dipasang atau diletakkan di tempat-tempat yang strategis di dekat produk yang ditawarkan di toko pengecer. bentuknya antara lain : poster, display, shelf strip, hanging flag, leaflet, asbak, dengan logo atau nama perusahaan atau pesan ikan tertentu.

   Point of sale material yang baik merupakan bentuk komunikasi dunia bisnis yang vital dan sangat efisien untuk mengiring minat pembeli, mengarahkan agar konsumen membeli produk dengan merek tertentu.

  Mampu membantu konsumen terlalu komunikan dalam menginformasikan adanya produk baru, produk apa yang sedang di jual obral dan bahkan yang paling penting membuat konsumen membeli produk yang bersangkutan.

  Betapa kreatif suatu biro iklan, betapapun indah dan menariknya point of sale material yang diciptakan bila tidak kerjasama yang baik antara pihak pengiklanan dan pengelola toko atau pengecer, maka upaya tersebut akan sia-sia. pihak pengiklanan harus meyakinkan pengelola toko agar di tempat pengecer tersebut dapat ditempatkan point of sale material yang efektif.   

   Disamping itu konsumen masih memperoleh kesempatan untuk menerima hadiah sebagai bentuk yang dapat dibawa pulang, misalnya leaflet, asbak, tas, memo, kalender dan benda-benda lain yang membawa pesan untuk diingat dan dilaksanakan.

B. Produsen Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan Konsumen 

  Didalam dunia usaha atau bisnis, kita kenal hubungan antara produsen dengan konsumen dalam bentuk tidak langsung. bentuk hubungan ini sangat ditentukan keberhasilan oleh barang-barang produk tersebut, disamping persoalan image atau citra maupun kemampuan manajemen yang ada.

  Cara-cara memaksa , menyudutkan konsumen tanpa memberi penjelasan yang benar tentang produk tersebut dapat berakibat macetnya komunikasi antara produsen dan konsumen. hal ini disebabkan kekecewaan konsumen karena merasa tertipu oleh bujukan iklan perusahaan tersebut.

   Perlu di tempuh langkah-langkah perbaikan agar tidak menimbulkan antisipasi konsumen terhadap barang yang bersangkutan. langkah awal yang harus ditempuh adalah mengetahui dan memperbaiki kebiasaan komunikasi yang buruk, karena kebiasaan ini menjadi konsumen semakin pasif. 

kemudian langkah-langkah selanjutnya adalah 
- jangan memberikan alasan yang sama 
- jangan menilai kualitas produk secara berlebihan
- jangan memberikan alasan yang sama 
- jangan menilai kualitas produk secara berlebihan 
- jangan menjatuhkan produk sejenis dari perusahaan lain
- sampaikan informasi yang sewajarnya
- tanggapi dengan segera setiap keluhan konsumen 
- bertindak secara mantap 

  Jadi sebagai produsen, tidak akan memaksakan kehendaknya terhadap konsumen, tetapi justru sebagai produsen perlu menyesuaikan dengan keinginan dan kemampuan serta kebutuhan konsumen, karena merekalah yang akan menyeleksi hasil produk.

C. Hubungan Antar Inter-Industri 
  
   Satu aspek yang sangat penting dalam dunia usaha atau bisnis adalah hubungan antara satu industri dengan industri yang lain, yang dinamakan inter industry relationship. di dalam hal ini digambarkan bahwa hasil dari suatu industri merupakan bahan bagi industri yang lain.

dari gambaran diatas dapat diketahui bahwa hubungan antar industri tersebut dapat dibedakan sebagai berikut:
- hubungan langsung (direct relation)
-hubungan tidak langsung ( indrect relation)
- hubungan induksi (induce relation)

D. Perilaku Konsumen

    Prilaku pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis.
strategi pemasaran biasanya tidak akan melupakan peranan opinion leaders. kadang-kadang mereka memang bukan individu yang memiliki otoritas formal. tetapi karena keahliannya, kearifan atau mungkin karismanya mereka jadi sangat dipercaya oleh masyarakat lingkungannya untuk memberi nasihat-nasihat tentang suatu pemecahan masalah ( problem solving) tertentu. 

    Keberhasilan produk ditentukan oleh citra (image) yang positif dari konsumen (pemakai). bila citra sebuah produk sudah tertanam, konsumen akan mengalami ketergantungan yang sangat kuat akan produk tersebut. oleh sebab itu, bila ekspansi pasar telah dilakukan, harus segera dilakukan juga penelitian (action reasearch) untuk mengetahui posisi produk dalam format citra dalam masyarakat.

E. Menentukan Strategi Komunikasi

    Strategi komunikasi yang digunakan dalam kegiatan bisnis mempunyai berbagai tujuan. selain memberikan informasi yang tepat (pemilihan message) agar komunikasi memperoleh gambaran yang benar terhadap produk yang ada, komunikasi juga dimaksudkan untuk menghindari efek-efek psikologis yang cendrung disertai prasangka-prasangka yang mengakibatkan tidak tercapainya saling pengertian (mutual understanding).
    
   Ditinjau dari sudut perubahan sosial, hirarki jelas sangat merugikan institusi sosial. pertama, partisipasi anggotanya berkurang. kedua, etos kerja yang diwarnai oleh semangat kreatif, inovatif dan inisiatif tidak terbentuk. sebaliknya, bentuk komunikasi top-down semacam ini cendrung menciptakan mental menunggu saja. ketiga, kontrol yang efektif dari bawah tidak ada sehingga berbagai penyimpangan atas sistem bila terjadi cenderung sukar untuk diperbaiki atau diobati. keempat, bakat istimewa yang sebetulnya dimiliki oleh sejumlah individu tertentu tidak dimungkinkan untuk tampil ke luar. kelima, secara institusional, problem solving menjadi kurang efektif, karena tidak adanya dialog antar anggota komunitas.

      Manusia pada akhirnya dituntut untuk mampu berkomunikasi secara efektif agar di tengah-tangah komunkasinya ia mempunyai eksistensi yang lebih baik. individu perlu mengetahui strategi komunikasi. untuk itu terlebih dahulu harus dipahami apa itu komunikasi, saluran-saluran apa yang dipergunakan dan keterampilan (skill) apa yang digunakan untuk mendukung keberhasilan komunikasi. beberapa hambatan komunikasi :
1. Bahasa (semantik)
2. Kebisingan (noise factor)
3. Teknik ( tecnical factor) 
4. Ketidaksamaan ruang lingkup pengalaman (field of experience)
5. Ketidaksamaan pengetahuan (frame of reference)

Syarat - syarat agar komunikasi menjadi efektif adalah :
- Menciptakan suasana komunikasi yang menguntungkan
- Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti 
- Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan 
- Pesan dapat menggugah kepentingan di pihak komunikan yang dapat menguntungkan 
- Pesan dapat menimbulkan suatu penghargaan atau reward di pihak komunikan

   Selain itu diperlukan juga sejumlah keterampilan penunjang dalam melakukan komunikasi yang efektif:

   Keterampilan memecahkan masalah. mengidentifikasi masalah, menganalisa masalah, menyusun kriteria untuk menilai cara pemecahan dan akibat-akibatnya, dan menentukan pilihan serta mengadakan uji coba atas solusi yang terbaik.

    Keterampilan menuangkan ide dalam bentuk yang sistematis (dalam bahasa ini diutamakan keterampilan menulis untuk dapat dipublikasikan lewat media massa cetak)

Sumber:
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/komunikasi_bisnis/bab7-keuntungan_menjadi_motivator_komunikasi_dunia_bisnis.pdf

Sunday 5 April 2015

Komunikasi dalam Bisnis

A.Pentingnya Komunikasi

  Masalah komunikasi ini adalah inherent (melekat = sangat penting) terhadap kebutuhan manusia. seperti dinyatakan "Effective Communication is The Lifeblood of Every Organization and a Key to Success in Your Career As Well As in Your Personal life" (Murphy and Peck, 1980: 3). Artinya komunikasi merupakan "darah sebagai sumber kehidupan" bagi setiap organisasi san merupakan kunci sukses dalam karir bisnis dan kehidupan pribadi seseorang. 

  Sebagaimana telah kita ketahui, bahwa suatu organisasi adalah kumpulan orang yang mempunyai tujuan tertentu yang harus mereka capai, melalui kegiatan seperti tertera dalam fungsi-fungsi manajemen. Kelompok orang-orang ini memerlukan komunikasi, baik diantara sesama mereka secara horizontal maupun dengan pihak atasan-bawahan secara vertikal. Komunikasi internal dapat memotivasi para pegawai di dalam organisasi adar bekerja lebih efisien. Mereka memerlukan informasi yang tepat, menerima kejelasan tugas dan pengarahan dan mereka juga memerlukan kejelasan tujuan organisasi, prosedur, dan penyelesaian hal-hal yang bersifat kabur dan kontradiksi. Sedangkan organisasi eksternal diperlukan untuk berkomunikasi dengan orang-orang lain diluar organisasi, seperti relasi, langganan, konsumen atau dengan masyarakat pada umumnya.

 Chester Barnard menyatakan bahwa "setiap teori organisasi yang tuntas, kemunikasi akan menduduki suatu tempat yang utama karena suasana keluasan dan cakupan organisasi secara keseluruhannya ditentukan oleh teknik komunikasi".

B. Pengertian Komunikasi

   Hobert T. mengemukakan bahawa "Communication is the process by which meaning or knowledge is transferred from one person to another, usually for the purpose of obtaining some spesific goal". Komunikasi adalah proses mentransfer pengetahuan atau makna untuk mencapai tujuan tertentu.

   Krech menyatakan pula " A simple definition of communication would ferer to the use of symbol to achieve common or shared information about an object". Ia menyatakan bahwa komunikasi adalah kegiatan menggunakan simbol-simbol dalam rangka menyampaikan informasi tentang suatu objek.

C. Penerapan Komunikasi dalam Dunia Bisnis

   Salah satu faktor yang memungkinkan terjadinya disebutkan terakhir ini ialah adalah hubungan yang baik antara pimpinan dengan bawahan. Demikian juga dalam badan usaha untuk mengadakan hubungan antara seorang dengan orang lain. Cara itu dalam badan usaha adalah dengan pertemuan-pertemuan, berbicara melalui telepon, mengirim surat, berbicara langsung, pemberian laporan, pemberian petunjuk, dan pemberian perintah. Agar terhadap suatu hubungan komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan makan dalam kedua cara berkomunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan maka dalam kedua cara berkomunikasi itu pimpinan haruslah tetap memelihara sikap baik antara si pemberi warta dengan orang yang menerima warta. Komunikasi ke bawah itu diwujudkan oleh pimpinan dengan jalan pemberian perintah atau dengan jalan pemberian petunjuk. 
Masing-masing komunikasi ke bawah bertujuan :
1. Untuk menjamin hubungan yang baik antara pimpinan dan bawahan
2. Untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan bawahan itu agar tertuju kepada realisasi tujuan perusahaan.

  Komunikasi yang dilakukan hanya satu arah adalah hal yang amat tercela. Dalam kegiatan-kegiatan penerangan, propaganda, penyampaian instruksi, perintah atau pemberitahuan lainnya itu hendaknya oleh pimpinan harus digunakan sistem komunikasi yang cocok. Untuk mengetahui lebih lanjut perlu kiranya diterangkan terlebih dahulu tentang proses komunikasi.

Proses itu meliputi unsur sebagai berikut :
1. Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan
2. Pesan, yaitu isi perintah, instruksi atau pemberitahuan lain, artinya perihal, ide, pikiran, informasi, opini, dan sebagainya.
3. Saluran atau Channel/media, yaitu alat ynag dipergunakan oleh komunikator untuk mnyampaikan pesan. 
4. Komunikan, yaitu orang yang menerima pesan
5. Efek, yaitu pengaruh akibat hasil komunikasi yang dilakukan komunikator terhadap komunikan.

Adapun komunikasi yang cocok tergantung dari:
1. Keadaan komunikasi atau orang yang menerima pesan
  a. Bila ditinjau dari sudut bahasa yang menimbulkan masalah rintangan pemahaman 
  b. Dari dasar pendidikan yang menimbulkan rintangan tingkat kecerdasan
  c. Dari sudut perbedaan latar belakang kehidupan sosial yang dapat menimbulkan rintangan                     perbedaan golongan
  d. Dari sudut perbedaan kedudukan pimpinan atau bawahan yang menimbulkan saluran terintangi
  e. Dari jarak yang memisahkan komunikator dan komunikan yang menimbulkan rintangan jarak

2. Adanya saluran atau alat-alat komunikasi yang cukup 
  a. Manusia : sebagai kurir, utusan, pengantar pos, konsul, duta perwakilan luar negeri dst.
  b. Alat-alat : Alat-alat visual seperti surat kabar, majalah, film, dan lain-lain. 
                       Alat-alat audio seperti telepon, radio telepon, satelit telekomunikasi dll. 
                       Alat-alat audiovisual seperti televisi.

D. Komunikasi dalam Organisasi

Ada tiga arah umum kemunikasi dalam organisasi yaitu :
1. Komunikasi vertikal dari atas ke bawah
2. Komunikasi vertikal dari bawah ke atas
3. Komunikasi horisontal

Fungsi komunikan dalam organisasi ini adalah :
a. Fugsi integratif, yaitu bertujuan untuk menjaga kesatuan individu serta bagian-bagian dalam               organisasi
b. Fungsi interktif, yaitu menjaga pertukaran informasi pendapat dan sikap agar individu atau bagian       organisasi dapat mengadakan penyesuaian baik antar subsistem dalam organisasi ataupun dengan       dunia lingkungan.

E. Komunikasi dalam Bisnis

1. Komunikasi dengan langganan 

   Bila konsumen sudah berhasil tertarik satu kali membeli produk tertentu ini belum dikatakan sukses. Dikatakan sukses apabila konsumen tersebut tetap menjadi langganan dan terbentuk pada dirinya suatu sikap yang tersebut " Patronage Buying Motive", artinya suatu sikap dimana seseorang selalu ingin berbelanja ke toko tertentu saja atau dia hanya ingin memakai barang X saja, tidak mau diganti dengan barang lain. 

2. Komunikasi dengan lembaga pemerintah

    Orang yang melakukan bisnis harus memahami peraturan-peraturan yang dikeluarkan permerintah pusat maupun pemerintah propinsi, kabupaten, kecamatan, RT, Rw, dan sebagainya.

3. Komunikasi dengan masyarakat

    Perusahaan hidup di tengah-tengah masyarakat, perusahaan tidak berdiri sendiri antara keduanya terjalin suatu kerjasama dan saling berkomunikasi. Seperti menghadapi Hari Raya Idul Fitri, Peringatan proklamasi 17 Agustus, tahun baru dan sebagainya.

F. Komunikasi dalam Administrasi

   Komunikasi administrasi adalah bentuk komunikasi yang disampaikan dengan mempergunakan bahasa admisnistratif. Agar proses komunikasi ini berjalan secara efisien. maka demi memenuhi ada empat macam persyaratan yaitu:
a. singkat (concise)
b. jelas (clear)
c. lengkap (complete)
d. tepat ( correct)

disamping itu juga ada pertimbangan-pertimbangan :
a. dengan komunikasi administratif maka terdapat bukti ditam di atas putih sebaagai dokumentasi yang sah.
b. merupakan pegangan yang pasti bagi mereka yang menerima pesan.
c. bila perlu dengan komunikasi administrasi materinya dapat digandakan dalam waktu yang singkat.

namun demikian komunikasi admistrasi terkandung pula beberapa keburukan antara lain :
a. mudah menimbulkan berbagai interpretasi manakala materi komunikasi tidak jelas. ini akan mdah menimbulkan salah paham.
b. kenyataan menunjukkan bahwa tidak selamanya komunikasi admistrasi efektif dan tidak semua hal dapat dilaksanakan bentuk komunikasi administrasi.
c. dengan komunikasi administrasi maka dapat menimbulkan hambatan bagi penerima pesan jika timbul keragu-raguan.

bahan-bahan komunikasi dapat berupa suatu :
a. pemberitahuan 
b. pernyataan
c. permintaan
d. permohonan
e. laporan, dll

surat - surat yang dibuat oleh suatu kantor selain berfungsi sebagai alat komunikasi juga berfungsi sebagai :
- alat bukti tertulis
- alat pengingat
- bukti historis
- duta organisasi
- pedoman

Kemampuan menulis surat

Agar memiliki kemampuan yang baik untuk menulis surat makan seorang komunikator harus menguasai hal-hal sebagai berikut :
- pemakaian bahasa/ tata bahasa yang baik dan benar 
-kedudukan masalah yang diperbincangkan serta latar belakangnya
-memahami bidang pekerjaannya serta peraturan-peraturan yang hubungan dengan hal itu
 -kedudukan pembuat surat, artinya terhadap siapa ia bicara atau menulis surat 
-teknik-teknik menyusun suray yang baik, misalnya bahasa surat dalam surat bisnis harus ditulis secara singkat dan sederhana dengan pemilihan kata yang mudah dan menjadi kalimat yang singkat.

G. Teknik Komunikasi Bisnis

Banyak cara dapat dilakukan dalam komunikasi bisnis, antara lain:

1. mencetak bulletin 

  diterbitkan secara teratur, yang memuat informasi informasi tentang perusahaan tentang produk baru yang sedang dikerjakan ataupun kerangka-kerangka ilmiah/ berita umum yang bermanfaat bagi masyarakat.

2. membuat film dokumenter 

  perusahaan dapat membuat film dokumenter, misalnya menyangkut proses produksi kemudian disiarkan oleh televisi dalam bentuk berita yang membangun.

3. publicity 

  pimpinan perusahaan dapat mengundang para wartawan datang ke lokasi perusahaan, kemudian mengadakan wawancara tentang perusahaan, sejarah perusahaan, ide yang mendorong perusahaan ini didirikan, manfaat produksi dari segi pembangunan bangsa , keunggulan produk ini dan sebagainya.

4. promosi

   promosi berarti semua usaha yang bertujuan meningkatkan penjualan, termasuk personal selling, advertasing, publicity dan sales promotion.

sehubungan dengan proses komunikasi persuasif itu berikut ini adalah teknik-teknik yang dapat dipilih, antara lain:

1. teknik asosiasi 
    
    adalah penyajian pesan komunikasi dengan cara menumpangkan pada suatu objek atau peristiwa yang sedang menarik perhatian khalayak. teknik ini sering dilakukan bisnis atau kalangan politik.

2. teknik integrasi 

    kemampuan komunikator untuk menyatukan diri secara komunikatif dengan komunikan. teknik ini biasa digunakan oleh redaktur surat kabar dalam menyusun tajuk rencana.

3. teknik ganjaran 

    kegiatan untuk mempengaruhi orang lain dengan cara mengiming-iming hal yang menguntungkan atau yang menjadikan harapan.

4. teknik tataan 

    upaya menyusun pesan komunikasi sedemikian rupa sehingga enak didengar atau dibaca serta termotivasikan untuk melakukan sebagaimana disarankan oleh pesan tersebut.

5. teknik red-hirirng

    seni seorang komunikator untuk meraih kemenangan dalam perdebatan dengan mengelakkan argumentasi yang lemah untuk kemudian mengalihkan sedikit demi sedikit ke aspek yang dikuasainya guna menjadi senjata ampuh dalam menyerang lawan.

H. Iklan Sebagai Media Komunikasi Dunia Usaha/Bisnis

  faktor-faktor marketing mix yang harus dikuasai setiap pengusaha meliputi unsur-unsur :
- perencanaan produksi
-penentuan merek dagang
-penentuan bentuk kemasan
-kebijaksanaan harga
-penusunan saluran penjualan
-penjualan secara pribadi
-periklanan dan promosi

I. Unsur-unsur dari iklan
1. Informasi dan persuasi 
   Clyde R. Miller mengemukakan bahwa setiap sukses dalam bisnis tergantung pada kesanggupan menjaga sumber dan harapan. 

2. Informasi Dikontrol 
    Kontrol itu bisa meliputi isi, penggunaan waktu ruang, tujuan khalayak sasaran. 

3. Teridentifikasi informasi
    kesungguhan informasi tidak hanya karena dikontrol tetapi juga jelas siapa yang mempunyai informasi itu.

4. Media komunikasi massa
    pembedaan iklan dengan teknik komunikasi pemasaran yang lain adalah dalam komunikasi yang nonpersonal, 

Dapat disimpulkan bahwa pandangan dari sisi iklan sebagai alat pemasaran dan komunikasi hampir tidak ada bedanya. 
pandangan berikut yang ingin kita tinjau adalah Kleeper yang mengemukakan bahwa iklan adalah: sebuah metode pemasaran pesan dari suatu sponsor melalui media yang sifatnya nonpersonal (media massa) kepada banyak orang.

Titik berat pemasaran mengadung 4 unsur yaitu produk, harga, penyebaran, dan komunikasi

Unsur komunikasi sebagai alat salah satu unsur penting dalam pemasaran mempunyai beberapa bentuk kegiatan, misalnya :
1. personal selling : penjualan tatap muka tanpa memerlukan media
2. sales promotion : penjualan dalam waktu yang ringkas 
3. publisitas dan kehumasan : pengenalan produk dan juga organisasi pembuatannya.
4. iklan : iklan tentang produk melalui media nonpersonal

Sudarso mengemukakan dalam tulisannya yang berjudul "Periklanan dalam surat kabar Indonesia" bahwa menurut batasan/definisi para teorisi, yang dimaksudkan iklan adalah satu bentuk komunikasi yang harus memenuhi keempat hal berikut ini :

1. komunikasi tidak langsung
2. melalui media komunikasi massa
3. dibayar berdasarkan tarif tertentu yang diketahui umum 
4. diketahui secara jelas sponsor atau pemasang iklannya

Unsur-unsur dari iklan menurut Bovee yang dirincinya sebagai berikut :
1. to inform 
2. nonpersonal
3. media massa
4. persuasif
5. sponsor
6. tujuan

II. Iklan Untuk Bisnis  

   Periklanan bisnis tersebut selain memberikan informasi melalui media secara tertulis maupun lisan tetapi juga menempuh cara-cara yang bersifat demonstrasi seperti memperagakan produk secara langsung pada suatu kesempatan. iklan bisnis dapat terbagi atas:
1. iklan bisnis industri : iklan yang ditunjukan kepada kalangan bisnis dan industri awan.
2. iklan bisnis dagang : iklan yang ditujukan oleh kalangan pedagang kecil.
3. iklan bisnis profesional : iklan kalangan profesional untuk memperkenalkan barang, jasa yang       secara khusus hanya dipergunakan oleh kalangan  tersebut.

jika iklan bisnis profesional ini mempunyai tujuan khusus misalnya :
a. meyakinkan orang-orang atau kalangan profesional untuk secara langsung membeli produk atau jasa tertentu karena memang produk itu sangat diperlukan dalam menunjang profesionalnya setiap hari.
b. mempengaruhi, menganjurkan kalangan profesional supaya selanjutnya merekomendasikan produk itu supaya selanjutnya merekomendasikan produksi itu supaya digunakan para kliennya.
c. memberikan persuasi kepada orang yang lain supaya menggunakan produk itu secara perorangan.

arah dari iklan ini dapat langsung pada konsumen namun juga melalui penyuluh pertanian. tujuannya adalah :
a. memberikan kesadaran terhadap konsumen tertentu tentang peranan produk yang ditawarkan.
b. menjalin kerja sama dengan hadirnya dealer baru yang menyalurkan produk-produk tersebut.
c. meyakinkan mereka yang memerlukan produk yang ditawarkan betul-betul lebih daripada lainnya.

Kondisi-kondisi tersebut adalah :
1. barang atau jasa yang akan di iklankan itu mulutnya dapat dijamin.
2. barang dan jasa yang akan di iklankan mempunyai perbedaan yang menyolok dengan yang lain.
3. barang atau jasa yang akan di iklankan itu memiliki merek dagang.
4. harga barang atau jasa yang di iklankan dapat terbeli oleh kelompok sasaran.
5. barang atau jasa di iklankan itu dapat dijual secara "tidak pribadi" dalam pasaran luas.

Beberapa alasan utama mengapa para pengusaha menggunakan iklan untuk berkomunikasi dalam dunia usaha/bisnis :

1. mendorong para pengusaha berproduksi massa dan membuat barang yang lebih baik karena timbulnya permintaan yang lebih banyak terhadap barang yang dibuatnya.

2. mendorong penyaluran dan penyebaran yang lebih cepat.

3. meningkatkan penggunaan suatu barang atau jasa, karena :
a. adanya peningkatan suatu barang atau jasa yang bersangkutan
b. adanya kemungkinan mempergunakan barang-barang itu untuk keperlua yang berbeda-beda
c.adanya kemungkinan peningkatan pembelian
d. perpanjangan masa pembelian sesuatu barang

4. mengumumkan adanya penawaran istimewa

5. memberitahukan perusahaan yang mendukung pembuatan barang tersebut

6. mempengaruhi orang-orang yang dapat mempengaruhi calon-calon pembeli

7. untuk menghadapi persaingan

8. untuk bersaing mendapatkan tenaga kerja dan bahan-bahan baku

9. untuk menjual goodwill dan image

10. untuk membuat suatu kelompok berang-barang sekeluarga mempunyai image yang sama

11. untuk memerangi kesan yang salah

12. untuk membantu melayani kepentingan masyarakat

13. untuk merebut "share of mind" yaitu bagaimana ingatan dari konsumen

Setiap barang atau jasa yang dipasarkan selalu melalui tahap-tahap :
1. perkenalan
2. persaingan
3. konsolidasi

kegiatan periklanan dengan sendirinya mengikuti tahap-tahap tersebut dan cara periklanan juga berbeda-beda untuk setiap tahap.
1. tahap perkenalan : menunjukkan metode pembuatan barang, perbaikan barang setiap bulannya, kepuasaan lebih baik dengan memakai barang yang kita jual
2. tahap persaingan : barang dijual memuaskan pembeli, keuntungan dari barang yang kita jual
3. tahap konsolidasi : memelihara perhatian konsumen terhadap barang, memelihara goodwill masyarakat terhadap barang kita.

Dengan demikian nyatalah bahwa kegiatan beriklan bukanlah kegiatan yang tidak berencana. Kegiatan periklanan hendaknya disesuaikan dengan :
a. tahap pemasaran barang yang bersangkutan di dalam pasar
b. tujuan pemasaran dan strategi pemasaran barang yang bersangkutan
c. kelompok sasaran yang hendak dicapai
d. dana yang tersedia

Sumber :
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/komunikasi_bisnis/bab6-komunikasi_dalam_bisnis.pdf

Saturday 4 April 2015

Komunikasi Dalam Pertemuan dan Rapat

A. Pertemuan

  Di dalam dunia usaha atau bisnis diperlukan langkah-langkah untuk penyusunan perencanaan, pengorganisasian, kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan pengawasan. Agar semua itu dapat tersusun dengan baik tentunya diperlukan forum yang memiliki wewenang untuk menyusun. Untuk itu diperlukan forum-forum yang dapat mempertemukan gagasan, ide, pendapat, saran yang dapat dijadikan bahan dasar untuk menyusun perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai dengan pengawasan.

  Pertemuan merupakan forum yang sangat diperlukan untuk menghimpun bahan-bahan. pertemuan-pertemuan dalam dunia usaha atau bisnis dapat dilakukan antara pimpinan dengan stafnya, tetapi juga dapat dilakukan diantara staf sendiri untuk menyusun usulan atau bahkan pertemuan pleno yang diikuti oleh semua unsur yang ada.

  Namun pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan tidak dimaksudkan untuk membuat keputusan melainkan hanya untuk menghimpun pendapat atau untuk memperoleh kesamaan pendapat. Maka komunikasi yang dilakukan dalam pertemuan harus dalam suasana bebas yang terpimpin, untuk itu perlu dibuat kesimpulan dari pertemuan tersebut, bukan membuat keputusan. 

B. Rapat

   Untuk menyelenggarakan rapat perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- undangan rapat
- pengaturan ruang rapat
- perlengkapan rapat 

   Untuk membuat undangan rapat hendaknya tidak terlalu banyak uraian melainkan singkat dan jelas untuk menyebutkan hari, tanggal, waktu, tempat rapat, acara rapat. Sedangkan pengaturan ruang rapat hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan. Pengaturan tempat duduk pada dasarnya ditentukan oleh banyaknya peserta rapat dan luas ruangan rapat. 

   Selanjutnya dalam pelaksanaan rapat perlu diperhatikan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk rapat, siapa yang memimpin rapat, notulis, peserta rapat. Pada bagian terpenting adalah pengambilan keputusan yang dilaksanakan secara musyawarah untuk mufakat, bila cara ini tidak dapat dicapai tentunya akan ditempuh dengan cara pengambilan suara terbanyak, konsekuensinya bagi peserta rapat yang kalah suara harus tetap bertanggung jawab dan melaksanakan keputusan tersebut secara ikhlas.

C. Komunikasi Dalam Pertemuan dan Rapat

   Di dalam pertemuan dan rapat setiap peserta harus menyadari posisinya dalam forum tersebut. Tiap peserta hendaknya :

1. Mampu berkomunikasi secara jujur, terbuka dan bertanggung jawab.
2.Mampu berperan sebagai komunikator yang berpartisipasi aktif namun tidak memonopoli pembicaraan.
3. Mampu berperan sebagai komunikan yang sangat responsif namun tidak emosional.
4. Mampu berpesan sebagai penyalaras yang sangat bijaksana dan adil namun tidak kehilangan pendirian.
5. Mampu mengendalikan diri dan menghindarkan terjadinya debat serta tidak berbicara bertele-tele.

   Setelah berhasil membuat keputusan maka tindakan selanjutnya adalah mengkomunikasikan hasil tersebut kepada peserta, dan yang lebih penting tindak lanjut dari pertemuan atau rapat tersebut dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

D. Teknik Berbicara, Membaca, dan Mendengarkan.

   Berbicara merupakan bagian dari komunikasi yang dipandang paling efektif. Untuk itu perlu diperhatikan secara seksama karena kemampuan berbicara bagi seseorang akan ditandai oleh seberapa jauh mempengaruhi pikiran, perasaan dan perilaku orang yang diajak bicara. Keberhasilan orang berbicara sangat dipengaruhi oleh luasnya pengetahuan yang dimiliki, banyaknya oengalaman yang dimiliki, dan intelegensi.

    Selain teknik berbicara, perlu juga diperhatikan teknik membaca. Membaca pada dasarnya adalah menyampaikan pikiran dan perasaan orang yang tulisnya sedang dibaca. karena itu membaca dibutuhkan kemampuan menangkap dan memahami maksud penulis dan sekaligus memahami kemampuan yang mendengarkan.

   Demikian dengan mendengarkan, nampaknya lebih mudah namun sesungguhnya mendengarkan harus didukung oleh sikap ingin tahu, sabar dan mampu mencerna isi suara yang didengar. Sehingga hasil dari perbuatan mendengarkan adalah tambahnya pengetahuan, informasi dan sekaligus menyeleksi bobot informasi untuk membuat keputusan.

   Pengambilan keputusan, pemecahan masalah, perencanaan, organisasi dan aktivitas-aktivitas perusahaan lainnya memerlukan sejumlah pemikiran.

E. Menyusun Pesan

   Manakala kegiatan bisnis menjadi persoalan global aktivitas yang hanya mengandalkan sepak terjang individu menjadi tidak efisien lagi. Orang memandang pola-pola bisnis individual tersebut tergolong konvensional. Gerakan bisnis abad ini merupakan gerakan massal, yang melibatkan banyak orang, banyak alat, dan banyak bangsa. Bisnis sudah berskala besar dengan tingkat diversifikasi yang sangat komplek.

   Pola-pola bisnis seperti itu hanya akan menjadi efisien jika ditangani secara berkelompok dengan pembagian kerja yang rasional dan aturan main yang adil. Peranan organisasi dalam bisnis sangat menentukan. Organisasi merupakan infrastruktur yang melaksanakan fungsi sistem atau bisa juga disebut organisasi penjelmaan dari kemauan bersama dalam mencapai tujuan (bisnis).

   Komunikasi merupakan kekuatan utama dalam membentuk organisasi. Ada tiga unsur pokok organisasi, salah satunya adalah komunikasi dan juga kemauan mencapai tujuan organisasi tersebut. Peranan komunikasi dalam menciptakan dan memelihara otoritas yang obyektif di dalam oraganisasi adalah :

1. Saluran komunikasi harus diketahui secara pasti
2. Seharusnya ada saluran komunikasi formal pada setiap anggota organisasi
3. Jalur komunikasi seharusnya langsung dan singkat
4. Garis komunikasi formal secara keseluruhan hendaknya dipergunakan secara moral
5. Orang-orang yang bekerja sebagai pusat pengatur komunikasi haruslah orang-orang yang cakap
6. Garis komunikasi seharusnya tidak mendapat gangguan sementara organisasi sedang berfungsi
7. Setiap komunikasi harus dipisahkan

   Informasi adalah sah dalam proses komunikasi apapun, karena informasi itulah yang menentukan tujuan yang hendak dicapai. Namun informasi juga bisa menjadi faktor yang menyebabkan gagalnya komunikasi. Beberapa informasi yang menimbulkan reaksi-reaksi negatif terhadap komunikasi adalah :

1. Informasi tidak lengkap
2. Membuat kesalahan 
3. Menunda atau menumpuk pekerjaan
4. Penyaringan
5. Hanya menangkap garis besarnya saja 
6. Melemparkan tugas pada orang lain
7. Menghindari informasi

   Keberhasilan komunikasi juga sangat ditentukan oleh dukungan, empati, keterbukaan, sikap positif dan kebersamaan antara komunikator dan komunikan. Oleh karena itu, waktu yang dimiliki seorang manajer hampir selalu tersita untuk hal-hal berikut ini:

1. Menyampaikan informasi atau gagasan kepada atasan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan.
2. Memberikan arahan kepada para manajer bawahannya dengan berbagai informasi untuk membantu kelancaran kerja mereka
3. Menyampaikan berbagai informasi kepada stafnya
4. Mengatur dan menetapkan strategi
5. Menerima dan mengartikan penampilan-penampilan untuk semua orang yang bekerja baginya
6. Berkomunikasi dengan berbagai pihak di luar perusahaan, termasuk para pelanggan, instansi pemerintah, usaha-usaha perdagangan dan masyarakat umum. 

  Jadi kesimpulannya bahwa yang lebih penting menyusun dari semua kemampuan teknik berbahasa itu adalah bagaimana menyusun pesan yang sesuai dengan kebutuhan. bagi kepentingan bisnis, pesan merupakan simbolisme dari nilai produk, tujuan-tujuan maupun menggambarkan pola-pola interaksi bisnis. dalam hal yang pertama dibutuhkan kemampuan riset dan analisis. dalam hal kedua dibutuhkan teknik penulisan (jurnalistik maupun non-jurnalistik) dan dalam hal literatur (bacaan) dibutuhkan manajemen informasi. 

   Lebih dari 65% komunikasi antar manusia adalah nonverbal. Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang melebihi sekedar tulisan atau komunikasi lisan. Pesan-pesan nonverbal dapat mempengaruhi, melengkapi, membantah atau menggantikan pesan-pesan verbal. 

   Ketika orang memikirkan komunikasi non verbal, yang terpikirkan adalah gerakan tubuh dan pesan-pesan ketika bertatap muka dengan orang lain. banyak pula pesan non verbal yang berupaya pesan-pesan tertulis.


Unsur-unsur Komunikasi

A. Sumber 

Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku, dokumen, dan sejenisnya.

B. Komunikator 

Dalam komunikasi, setiap orang atau kelompok dapat menyampaikan pesan-pesan komunikasi itu sebagai suatu proses dimana komunikator dapat menjadi komunikan, sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator.

1. Penampilan

Khusus dalam komunikasi tatap muka atau yang menggunakan media pandang dengan audio visual, seorang komunikator harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan komunikan. penampilan ini sesuai dengan tata krama dengan memperhatikan keadaan, waktu dan tempat.

2. Penguasaan masalah

Seseorang yang tampil atau ditampilkan sebagai komunikator haruslah betul-betul menguasai masalahnya. Apabila tidak, maka setelah proses komunikasi berlangsung akan menimbulkan ketidak-percayaan terhadap komunikator dan akhirnya terhadap pesan itu sendiri yang akan menghambat terhadap efektifitas komunikas. Dalam suatu proses komunikasi timbul balik, yang lebih menguasai masalah akan cendrung memenangkan tujuan komunikasi.

3. Penguasaan bahasa 

Komunikator harus menguasai bahasa dengan baik. Bahasa ini adalah bahasa yang digunakan dan dapat dipahami oleh komunikan, komunikator mutlak menguasai istilah-istilah umum yang digunakan oleh lingkungan tertentu atau khusus. penguasaan bahasa akan sangat membantu menjelaskan pesan-pesan apa yang ingin kita sampaikan kepada audience itu. Tanpa penguasaan bahasa sdcara baik dapat menimbulkan salah penafsiran atau pun menimbulkan ketidakpercayaan terhadap komunikator. pergunakanlah bahasa yang baik dan benar. 

Fungsi komunikator adalah pengutaraan pikiran dan perasaannya dalam bentuk pesan untuk membuat komunikan menjadi tahu atau berubah sikap, pendapat atau perilakunya.

1. Etos Komunikator 
    
Keefektifan komunikasi ditentukan oleh etos komunikator. Etos adalah nilai diri seorang yang merupakan paduan dari kognisi, afetif, dan konasi. Kognisi adalah proses memahami yang bersangkutan dengan pikiran, afeksi adalah perasaan yang ditimbulkan oleh perangsang dari luar, dan konasi adalah aspek psikologis yang berkaitan dengan upaya atau perjuangan.
      
Ciri efektif-tidaknya komunikasi ditunjukkan oleh dampak kognitif, dampak afektif dan dampak behavioral yang timbul pada komunikan. 
        
Jelas kiranya bahwa suatu informasi atau pesan yang disampaikan komunikator kepada komukator kepada komunikan itu sama. situasi komunikatif seperti itu akan terjadi bila terjadi etos pada diri komunikator.

Etos tidak timbul pada seseorang dengan begitu saja, tetapi ada faktor-faktor tertentu yang mendukungnya. faktor-faktor tersebut ada;ah sebagai berikut :

a. Kesiapan 
  
Seorang komunikator yang tampil di mimbar harus menunjukkan kepada khalayak, bahwa ia muncul di depan forum dengan persiapan yang matang.

b. Kesungguhan
    
Seorang komunikator yang berbicara dan membahas suatu topik dengan menunjukkan kesungguhan akan menimbulkan kepercayaan pihak komunikan kepadanya.

c. Ketulusan 
  
Seorang komunikator harus membawakan kesan kepada khalayak, bahwa ia berhati tulus dalam niat dan perbuatannya. Ia harus hati-hati untuk mengindarkan kata-kata yang mengarah kepada kecurigaan terhadap ketidaktulusan komunikator. 

d. Kepercayaan 
  
Seorang komunikator harus senantiasa memancarkan kepastian. Ini harus selalu muncul dengan penguasaan diri dan situasi secara sempurna. Ia harus selamanya siap mengahapi segala situasi.

e. Ketenangan 

Khalayak cendrung akan menaruh kepercayaan kepada komunikator yang tenang dalam penampilan dan tenang dalam mengutarakan kata-kata. Dan memang, jika komuikator bersikap tenang ia akan dapat melakukan ideasi, yaitu pengorganisasian pikiran perasaan dan hasil penginderaanya secara terpadu sehingga yang terlontar adalah jawaban yang argumentatif.

f. Keramahan 

Keramahan komunikator akan menimbulkan rasa simpatik komunikan kepadanya. keramahan tidak berarti kelemahan, tetapi pengekspresian sikap etis. lebih-lebih jika komunikator muncul dalam forum dalam mengandung perdebatan.

g. Kesederhanaan

Kesederhanaan tidak hanya menyangkut hal-hal yang bersifat fisik, tetapi juga dalam hal penggunaan bahasa sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaan dan dalam gaya mengkomunikasikannya. kesederhanaan seringkali menunjukkan keaslian dan kemurnian sikap. 

2. Sikap Komunikator 

Sikap adalah suatu kesiapan kegiatan, suatu kecendrungan pada diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan menuju atau menjauhi nilai-nilai sosial. Dalam hubungan dengan kegiatan komunikasi yang melibatkan manusia-manusia sebagai sasarannya, pada diri komunikator terdapat lima jenis sikap, yaitu :

a. Resptif

Sikap reseptif kesediaan untuk menerima gagasan dari orang lain, dari staf pimpinan, karyawan, teman, dan lain-lain.

b. Selektif 

Seperti halnya dengan faktor reseptif, faktor selektif pun penting bagi komunikator dalam peranannya selaku komunikan, sebagai persiapan untuk menjadi komunikator yang baik. Jadi untuk menjadi komunikator yang baik ia harus menjadi komunikan yang terampil.

c. Dijestif 

Yang dimaksudkan dengan dijestif di sini adalah kemampuan komunikator dalam merencanakan gagasan atau informasi dari orang lain sebagai bahan bagi pesan yang akan ia komunikasikan. Ia mampu melihat intinya yang hakiki seraya dapat melakukan prediksi akibat dari pengaruh gagasan atau informasi tadi.

d. Asimilatif 

Berarti kemampuan komunikator dalam mentransmisikan konsep yang telah ia formulasikan secara kognitif, efektif, dan konotatif kepada orang lain. dengan lain kata, ia mampu memilih kata-kata yang fungsional, mampu menyusun kalimat secara logis, mampu memilih waktu yang tepat, sehingga komunikasi yang ia lancarkan menimbulkan dampak yang ia harapkan.


C. Pesan

Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai inti pesan yang sebenarnya menjadi pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. pesan dapat secara panjang lebar mengupas berbagai segi, namun inti pesan dari komunkasi akan selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi itu.

1. Penyampai pesan 

Melalui lisan, tatap muka, langsung menggunakan media, saluran dan sebagainya.

2. Bentuk Pesan : informatif, persuasif, koersif 

- Informatif
bersifat memberikan keterangan-keterangan/ fakta-fakta, kemudian komunikan mengambil keputusan. Dalam situasi tertentu pesan informatif justru lebih berhasil daripada persuasif, misalnya jika audience adalah kalangan cendikiawan.

- Persuasif
berisikan bujukan, yaitu membangkitkan pengertian dan kesadaran manusia bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan perubahan sikap, tetapi berubahnya adalah atas kehendak sendiri (bukan dipaksakan). perubahan tersebut diterima atas kesadaran sendiri.

-Koersif
penyampaian pesan yang bersifat memaksa dan dengan menggunakan sanksi-sanksi apabila tidak dilaksanakan.


Pesan yang disampaikan harus tepat, pesan yang mengena harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Umum 

Berisikan hal-hal yang umum dipahami oleh audience atau komunikasi, bukan soal-soal yang cuma berarti atau dipahami oleh seseorang atau kelompok tertentu.

2. Jelas dan gamblang 

Pesan harusnya jelas dan gamblang, tidak samar-samar.

3. Bahasa yang jelas

Sejauh mungkin hindarilah menggunakan istilah-istilah yang tidak dipahami oleh audience atau khalayak. Penggunaan bahasa yang jelas yang cocok dengan komunikan situasi daerah dan kondisi di mana berkomunikasi.

4. Positif 

Secara kodrati manusia selalu tidak ingin mendengar dan melihat hal-hal yang tidak menyenangkan dirinya. oleh karena itu setiap pesan agar diusahakan atau diutarakan dalam bentuk positif.

5. Seimbang 

Pesan yang disampaikan hendaklah tidak ekstrim dan selalu menantang baik dan buruk karena hal ini cenderung ditolak atau tidak diterima oleh komunikan.

6. Penyesuaian dengan keinginan komunikasi 


Orang-orang yang menjadi sasaran atau komunikasi yang kita lancarkan selalu mempunyai keinginan atau kepentingan tertentu.

Hambatan-hambatan terhadap pesan sering kita alami dalam komunikasi, lain yang dituju tapi lain yang diperoleh. dengan perkataan lain apa yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan. hal ini sidebabkan adanya hambatan-hambatan terutama adalah :

1. Hambatan Bahasa (languange factor)

Pesan akan disalahartikan sehingga tidak mencapai apa yang diinginkan, apabila bahasa yang digunakan tidak dipahami oleh komunikan.

2. Hambatan teknis (noise factor)

Pesan dapat tidak utuh diterima komunikan karena gangguan teknis.

D. Channel / Saluran 

Channel adalah saluran penyampaian pesan, biasa juga disebut dengan media. Media komunikasi dapat dikategorikan dalam dua bagian, yaitu media umum dan media massa.

E. Komunikasi

1. Komunikasi personal 

Komunikasi yang ditunjukkan kepada sasaran yang tunggal.

2. Komunikasi kelompok

Komunikasi yang ditujukan kepada kelompok tertentu.

3. Komunikasi massa

Komunikasi yang ditujukan kepada massa atau komunikasi yang menggunakan media massa.

Atribut-atribut dan efektivitas komunikasi itu antara lain :

1. Terjadinya komunikasi tidak dapat dihindari 

Hampir tidak ada atau hanya sedikit orang yang menghindarkan diri dari aktivitas bermasyarakat.
Orang selalu mencari interaksi sosial.

2. Komunikasi merupakan konsep transaksional 

Konsep komunikasi sebagai proses merujuk pada interaksi tak terputus dari sejumlah variabel yang tidak terhitung banyaknya dengan perubahan terus menerus dalam nilai-nilai yang diambil dari variabel-variabel.

3. Komunikasi telah terjadi apabila penerima pesan atau informasi telah terpengaruh

Komunikasi telah terjadi apabila penerima pesan atau informasi terpengaruh olehnya, si penerima mengaitkan arti tertentu kepada perilaku.

4. Komunikasi tidak dapat berdiri sendiri di luar konteks 

Komunikasi tidak dapat berdiri sendiri di luar konteks. Apabila dikaitkan dengan persuasi, kita dapat menyatakan bahwa faktor-faktor konteks dan bukan pesan seringkali menjadi determinan bagi adanya tanggapan.

F. EFEK

Efek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Efek ini sesengguhnya dapat dilihat dari personal opinion, publik opinion, dan majority opinion.

1. Personal opinion

Pendapat pribadi, hal ini dapat merupakan akibat atau hasil yang diperoleh dari komuniakasi.

2. Public opinion

Sering kita artikan sebagai pendapat umum. Pengertiannya adalah penilaian sosial mengenai sesuatu hal yang penting dan berarti atas dasar pertukaran pikiran yang dilakukan individu secara sadar dan rasional.

3. Majority opinion

Pendapat sebagaian terbesar dari pubik atau masyarakat. jika kita berbicara tentang opini atau pendapat maka kita sering mendengar opinion leader.

G. Faktor-faktor yang diperhatikan dalam proses komunikasi

1. Empat tahap proses komunikasi 

Menurut Cutlip dan Center komunikasi yang efektif harus dilaksanakan dengan melalui empat tahap, yaitu : Pengumpulan Fakta (fact finding), Perencanaan, Komunikasi, dan Evaluasi.

a. Pengumpulan Fakta

Mengumpulkan data dan fakta sebelum seseorang melakukan kegiatan komunikasi. Untuk berbicara di depan rapat umum perusahaan, piminan perlu mencari fakta dan tentang bisnis perusahaan tersebut, tujuannya dan sebagainya.

b. Perencanaan

Berdasarkan fakta dan data itu dibuatkan rencana tentang apa yang akan dikemukakan dan bagaimana mengemukakannya.

c.Komunikasi

Setelah planning disusun makan tahap selanjutnya adalah communication atau berkomunikasi.

d.Evaluasi 

Penilaian dan analisa diperlukan untuk setiap kali melihat begaimana hasil komunikasi tersebut.

2. Prosedur Mencapai efferct yang dikehendaki 

Wilbur Schraam mengatakan : untuk mendapatkan effect yang baik dari komunikasi maka prosedur yang ditempuh adalah apa yang disebut sebagai " A_A Procedure" yaitu proses dari Attention (perhatian) ke action (tindakan).

lebih jelasnya proses tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
- Attention (perhatian)
-Interest ( kepentingan)
-Desire (keinginan)
-Decision (keputusan)
-Action (tindakan)

Tahap berikutnya kembangkan keinginan-keinginan untuk menerima komunikasi sebab apa yang kita sampaikan menjawab kebutuhan masyarakat. Kembangkan terus sehingga kemudian timbul keputusan untuk melakukan pesan yang kita inginkan. Proses terakhir diharapkan manimbulkan tindakan.





Thursday 2 April 2015

Gaya Hidup dan Penampilan dalam Komunikasi

A. Gaya Hidup
Gaya hidup yang bahagia juga sangat menunjang sukses berkomunikasi karena setiap orang hanya mempunyai kesediaan untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang bahagia, bukan sebaliknya.
      
B. Mengatur Waktu
Waktu adalah paradoks, bagi orang-orang sibuk tidak pernah merasa cukup waktu padahal semua waktu tersedia untuk kita, dan keluhan mengenai kurangnya waktu sebenarnya mustahil. Waktu adalah komoditi yang lentur dan terus-menerus, masalahnya adalah bukan bagaimana mendapatkan “Waktu Lebih” tetapi bagaimana memanfaatkan waktu yang ada dengan lebih berarti dan lebih memuaskan. Oleh karena itu perlu dikomunikasikan dengan baik dan untuk
berhasil dalam komunikasi perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

-          Dengarkan agar tetap pada jalur
-          Tentukan tujuan dengan mempertimbangkan situasi yang favorable
-          Jangan terburu-buru dalam memberikan petunjuk atau instruksi
-          Buatlah memo-memo singkat dan tepat agar dapat medapat hasil yang diharapkan
-          Bila ragu-ragu cari sumbernya
-          Hindari sikap hiper-responsif

C. Faktor-faktor keberhasilan yang menunjang karir
Berikut beberapa factor penentu keberhasilan sebagai berikut :

1.      Job description sebagai pegangan

Seseorang harus selalu bekerja atas dasar job description yang sesuai dengan fungsinya .

2.      Memiliki keterampilan dasar atau basic skill yang prima

Perlu diyakini bahwa pengetahuan dasar ( basic skill ) itu penting untuk dikuasai dan dipelihara terus. Keterampilan tersebut menuntut ketepatan, kecepatan, kerapian dan ketelitian.

3.      An iron will in the velvet voice

Di dalam pemakaian Bahasa lisan harus diyakini bahwa “suara” mempunyai pengaruh besar. Nada yang ramah dan bersahabat menimbulkan kesan bahwa kita bersedia membantu lawan bicara.

4.      Agenda kerja

Buku agenda untuk mencatat dan mengingat-ingat acara maupun tugas yang harus dilakukan oleh atasan kita.

5.      Kekompakan sebagai team, dengan atasan dan rekan-rekan

Perlu dimengerti bahwa atasan, semakin tinggi jabatannya, makin berat tanggung jawabnya dan makin banyak keputusan yang dibuatnya. Demikian pula loyalitas rekan-rekan membantu untuk menggalang persatuan.

6.      Inter personal skill

Berbekal keyakinan agama, moral etika bisnis dan social psychology, kita akan mampu bersikap dewasa, berperilaku sopan bijaksana, sensitive dan luwes untuk beradaptasi dengan orang lain.

7.      Wawasan

Biasakan banyak membaca dan tumbuhkan sikap bahwa: membaca adalah kebutuhan, agar mampu mengembangkan wawasan tentang lingkungan mikro maupun ingkungan makro yang mempengaruhi arah perkembangan perusahaan tempat bekerja. Sumber informasi atau bacaan tersebut dapat berupa : harian, mingguan bisnis, buku-buku, majalah lainnya atau hasil monitoring kegian perusahaan lain dibidang usaha yang sama, dengan demikian dapat secara aktif mengikuti perkembangan kebijaksanaan.

D. Penampilan Serasi

Penampilan merupakan suatu keseluruhan yang Nampak, baik itu postur tubuh anggota tubuh juga busana, aksesoris, make up. Untuk itu sediakan eaktu untuk merawat diri kita, tubuh terawatt, rambut bersih dan rapi, tata rias yang wajar, gaya busana yang tepat, koordinasi warna yang serasi dan sebagainya. Perlu diperhatikan juga tentang keseimbangan penampilan yang Nampak dari luar juga kesiapan mental. Bila ini kurang mendapat perhatian seringkali mengundang peluang ketidakserasian dalam penampilan.

E. Lambang – lambang Dalam Komunikasi

Di bawah ini kami ungkap antara lain:

1.      Lambang gerakan tubuh dan gerakan anggota badan

Bila kita perhatikan seseorang yang sedang berbicara Nampak pula menggerakkan tangan jari-jari, bahkan bola matanya, baik itu secara bersama-sama maupun secara bergantian hal ini merupakan informasi dalam bentuk lambing.

2.      Lambang gambar dan huruf serta angka-angka

Banyak kita jumpai rambu-rambu lalu lintas yang ditampilkan dalam gambar-gambar pompa bensin, tanda panah, huruf bahkan angka-angka untuk memberi petunjuk pemakaian jalan bagi pengemudi.

3.      Lambang benda-benda tertentu

Seperti setangkai bunga mawar atau dalam karangan bunga

4.      Lambang warna

Lambang warna – warna hitam untuk mengkomunikasikan suasana sedih, kematian sedangkan warna putih untuk suasana suci, damai bahagia, warna merah untuk mengkomunikasikan kebernian, sukses, kemenangan, kuning mas artinya agung luhur.

      Riset komunikasi biasanya tertuju pada empat aspek dalam proses komunikasi, yaitu komunikator, pesan, saluran dan audiences. Dalam riset kebahasaan, komunikator adalah juga pesan kalau tidak dalam bentuk kata-kata, gambar atau tanda menjadi kode atau symbol. Saluran komunikasi massa antara lain media massa. Orang yang berperan sebagai audience dikenal sebagai penerjemah kode-kode, symbol dan sebagainya yang disebut dekorder.
      Masing-masing orang punya gedung penyimpanan pengalaman (stored experience) sesuai dengan “filter” yang dimiliki dalam menerima pesan, yaitu keyakinan (believes) serta nilai-nilai yang berlaku dalam kelompok, keluarga, masyarakat maupun kelompok lain.
      Sebuah pesan yang diyakini dan nilai-nilai yang akan ditanamkan bias mengalami distorsi atau disalahartikan (misinterpreted). Bila interpretasi yang salah diambil alih oleh orang lain, hal itu disebut dissonance.
      Disonansi bias juga terjadi karena adanya distraksi (distraction) antara sumber dan audiens, hambatan sumber (channel noise). Redundansi adalah teknik penyampaian informasi dengan cara mengulang-ulang bentuk ide dari pesan yang disampaikan.
      Hambatan kedua adalah semantic noise, yaitu hamabatan mencapai saling pengertian yang disebabkan oleh factor kebahasan. Dalam hal ini, tingkat kerangka antara komunikator dan komunikan tidak sama.
    Salah satu aspek yang tidak kalah peting dalam proses komunikasi adalah apa yang disebut non-verbal communication, atau dikenal juga dengan istilah silent language. Proses komunikasi ini terjadi melalui body language, seperti ekspresi wajah, gerakan mata (eye movement), kostum, pakaian, kosmetik, kualiatas suara, dan lain-lain.
    Kualitas komunikasi dan saling pengertian (mutual understading) ditentukan oleh tingkat pernghargaan dan kepentingan komunikan terhadap komunikator maupun terhadap pesan. Adakalanya komunikasi massa tidak dapat berlangsung hanya dengan mengandalkan komponen media, penyebaran, dan audiens. Keberadaan audiens sendiri sangat menentukan tingkat saling pengertian yang akan dicapai. Kultur masyarakat yang introvert merupakan kendala yang sangat serius. Dalam kondisi semcam ini, komunikasi massa masih membutuhkan bantuan komunikasi interpersonal. Penranan opinion leaders sangat strategis dakam menerjemahkan pesan-pesa tertentu yang bagi masyarakat awam sering terkesan rumit karena tingkat kerangka refresnsi dan tingkat pengalaman mereka kurang memadai.
      Teknik berkomunikasi adalah cara atau seni penyampaian suatu pesan yang dilakukan seorang komunikator sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampat tertentu seorang komunikator sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampat tertentu pada komunikan. Pesan yang disampaiakan komunikator adalah penyataan sebagai panduan pikiran dan perasaan, dapat berupa ide, informasi, keluhan, keyakinan, imbauan, anjuran dan sebagainya.
     Yang penting dalam komunikasi ialah bagaimana caranya agar suatu pesan yang disampaiakan komunikator itu menimbulkan damat atau efek tertentu pada komunikan. Dampak 
yang timbul dapt diklsifikasikan menurut kadarnya, yaitu:

1.      Dampak kognitif

Adalah yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu meningkat intelektualitasnya. Di sini pesan yang disampaikan komunikator ditunjukan kepada pikiran si komunikan. Dengan lain perkataan, tujuan komunikator hanyalah berkirsar pada upaya mengubah pikiran diri komunikan.

2.      Dampak afektif

Dampak ini lebih tinggi kabarnya daripada dampak kognitif. Di sini tujuan komunikator bukan hanya sekedar upaya komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya, menimbulkan perasaan terrentu, misalnya perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah, dan sebagainya.

3.      Dampak behavioral

Dampak ini yang paling tinggi kadarnya, yaitu dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuj perilaku, tindakan atau kegiatan.