Saturday, 4 April 2015

Unsur-unsur Komunikasi

A. Sumber 

Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku, dokumen, dan sejenisnya.

B. Komunikator 

Dalam komunikasi, setiap orang atau kelompok dapat menyampaikan pesan-pesan komunikasi itu sebagai suatu proses dimana komunikator dapat menjadi komunikan, sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator.

1. Penampilan

Khusus dalam komunikasi tatap muka atau yang menggunakan media pandang dengan audio visual, seorang komunikator harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan komunikan. penampilan ini sesuai dengan tata krama dengan memperhatikan keadaan, waktu dan tempat.

2. Penguasaan masalah

Seseorang yang tampil atau ditampilkan sebagai komunikator haruslah betul-betul menguasai masalahnya. Apabila tidak, maka setelah proses komunikasi berlangsung akan menimbulkan ketidak-percayaan terhadap komunikator dan akhirnya terhadap pesan itu sendiri yang akan menghambat terhadap efektifitas komunikas. Dalam suatu proses komunikasi timbul balik, yang lebih menguasai masalah akan cendrung memenangkan tujuan komunikasi.

3. Penguasaan bahasa 

Komunikator harus menguasai bahasa dengan baik. Bahasa ini adalah bahasa yang digunakan dan dapat dipahami oleh komunikan, komunikator mutlak menguasai istilah-istilah umum yang digunakan oleh lingkungan tertentu atau khusus. penguasaan bahasa akan sangat membantu menjelaskan pesan-pesan apa yang ingin kita sampaikan kepada audience itu. Tanpa penguasaan bahasa sdcara baik dapat menimbulkan salah penafsiran atau pun menimbulkan ketidakpercayaan terhadap komunikator. pergunakanlah bahasa yang baik dan benar. 

Fungsi komunikator adalah pengutaraan pikiran dan perasaannya dalam bentuk pesan untuk membuat komunikan menjadi tahu atau berubah sikap, pendapat atau perilakunya.

1. Etos Komunikator 
    
Keefektifan komunikasi ditentukan oleh etos komunikator. Etos adalah nilai diri seorang yang merupakan paduan dari kognisi, afetif, dan konasi. Kognisi adalah proses memahami yang bersangkutan dengan pikiran, afeksi adalah perasaan yang ditimbulkan oleh perangsang dari luar, dan konasi adalah aspek psikologis yang berkaitan dengan upaya atau perjuangan.
      
Ciri efektif-tidaknya komunikasi ditunjukkan oleh dampak kognitif, dampak afektif dan dampak behavioral yang timbul pada komunikan. 
        
Jelas kiranya bahwa suatu informasi atau pesan yang disampaikan komunikator kepada komukator kepada komunikan itu sama. situasi komunikatif seperti itu akan terjadi bila terjadi etos pada diri komunikator.

Etos tidak timbul pada seseorang dengan begitu saja, tetapi ada faktor-faktor tertentu yang mendukungnya. faktor-faktor tersebut ada;ah sebagai berikut :

a. Kesiapan 
  
Seorang komunikator yang tampil di mimbar harus menunjukkan kepada khalayak, bahwa ia muncul di depan forum dengan persiapan yang matang.

b. Kesungguhan
    
Seorang komunikator yang berbicara dan membahas suatu topik dengan menunjukkan kesungguhan akan menimbulkan kepercayaan pihak komunikan kepadanya.

c. Ketulusan 
  
Seorang komunikator harus membawakan kesan kepada khalayak, bahwa ia berhati tulus dalam niat dan perbuatannya. Ia harus hati-hati untuk mengindarkan kata-kata yang mengarah kepada kecurigaan terhadap ketidaktulusan komunikator. 

d. Kepercayaan 
  
Seorang komunikator harus senantiasa memancarkan kepastian. Ini harus selalu muncul dengan penguasaan diri dan situasi secara sempurna. Ia harus selamanya siap mengahapi segala situasi.

e. Ketenangan 

Khalayak cendrung akan menaruh kepercayaan kepada komunikator yang tenang dalam penampilan dan tenang dalam mengutarakan kata-kata. Dan memang, jika komuikator bersikap tenang ia akan dapat melakukan ideasi, yaitu pengorganisasian pikiran perasaan dan hasil penginderaanya secara terpadu sehingga yang terlontar adalah jawaban yang argumentatif.

f. Keramahan 

Keramahan komunikator akan menimbulkan rasa simpatik komunikan kepadanya. keramahan tidak berarti kelemahan, tetapi pengekspresian sikap etis. lebih-lebih jika komunikator muncul dalam forum dalam mengandung perdebatan.

g. Kesederhanaan

Kesederhanaan tidak hanya menyangkut hal-hal yang bersifat fisik, tetapi juga dalam hal penggunaan bahasa sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaan dan dalam gaya mengkomunikasikannya. kesederhanaan seringkali menunjukkan keaslian dan kemurnian sikap. 

2. Sikap Komunikator 

Sikap adalah suatu kesiapan kegiatan, suatu kecendrungan pada diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan menuju atau menjauhi nilai-nilai sosial. Dalam hubungan dengan kegiatan komunikasi yang melibatkan manusia-manusia sebagai sasarannya, pada diri komunikator terdapat lima jenis sikap, yaitu :

a. Resptif

Sikap reseptif kesediaan untuk menerima gagasan dari orang lain, dari staf pimpinan, karyawan, teman, dan lain-lain.

b. Selektif 

Seperti halnya dengan faktor reseptif, faktor selektif pun penting bagi komunikator dalam peranannya selaku komunikan, sebagai persiapan untuk menjadi komunikator yang baik. Jadi untuk menjadi komunikator yang baik ia harus menjadi komunikan yang terampil.

c. Dijestif 

Yang dimaksudkan dengan dijestif di sini adalah kemampuan komunikator dalam merencanakan gagasan atau informasi dari orang lain sebagai bahan bagi pesan yang akan ia komunikasikan. Ia mampu melihat intinya yang hakiki seraya dapat melakukan prediksi akibat dari pengaruh gagasan atau informasi tadi.

d. Asimilatif 

Berarti kemampuan komunikator dalam mentransmisikan konsep yang telah ia formulasikan secara kognitif, efektif, dan konotatif kepada orang lain. dengan lain kata, ia mampu memilih kata-kata yang fungsional, mampu menyusun kalimat secara logis, mampu memilih waktu yang tepat, sehingga komunikasi yang ia lancarkan menimbulkan dampak yang ia harapkan.


C. Pesan

Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai inti pesan yang sebenarnya menjadi pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. pesan dapat secara panjang lebar mengupas berbagai segi, namun inti pesan dari komunkasi akan selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi itu.

1. Penyampai pesan 

Melalui lisan, tatap muka, langsung menggunakan media, saluran dan sebagainya.

2. Bentuk Pesan : informatif, persuasif, koersif 

- Informatif
bersifat memberikan keterangan-keterangan/ fakta-fakta, kemudian komunikan mengambil keputusan. Dalam situasi tertentu pesan informatif justru lebih berhasil daripada persuasif, misalnya jika audience adalah kalangan cendikiawan.

- Persuasif
berisikan bujukan, yaitu membangkitkan pengertian dan kesadaran manusia bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan perubahan sikap, tetapi berubahnya adalah atas kehendak sendiri (bukan dipaksakan). perubahan tersebut diterima atas kesadaran sendiri.

-Koersif
penyampaian pesan yang bersifat memaksa dan dengan menggunakan sanksi-sanksi apabila tidak dilaksanakan.


Pesan yang disampaikan harus tepat, pesan yang mengena harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Umum 

Berisikan hal-hal yang umum dipahami oleh audience atau komunikasi, bukan soal-soal yang cuma berarti atau dipahami oleh seseorang atau kelompok tertentu.

2. Jelas dan gamblang 

Pesan harusnya jelas dan gamblang, tidak samar-samar.

3. Bahasa yang jelas

Sejauh mungkin hindarilah menggunakan istilah-istilah yang tidak dipahami oleh audience atau khalayak. Penggunaan bahasa yang jelas yang cocok dengan komunikan situasi daerah dan kondisi di mana berkomunikasi.

4. Positif 

Secara kodrati manusia selalu tidak ingin mendengar dan melihat hal-hal yang tidak menyenangkan dirinya. oleh karena itu setiap pesan agar diusahakan atau diutarakan dalam bentuk positif.

5. Seimbang 

Pesan yang disampaikan hendaklah tidak ekstrim dan selalu menantang baik dan buruk karena hal ini cenderung ditolak atau tidak diterima oleh komunikan.

6. Penyesuaian dengan keinginan komunikasi 


Orang-orang yang menjadi sasaran atau komunikasi yang kita lancarkan selalu mempunyai keinginan atau kepentingan tertentu.

Hambatan-hambatan terhadap pesan sering kita alami dalam komunikasi, lain yang dituju tapi lain yang diperoleh. dengan perkataan lain apa yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan. hal ini sidebabkan adanya hambatan-hambatan terutama adalah :

1. Hambatan Bahasa (languange factor)

Pesan akan disalahartikan sehingga tidak mencapai apa yang diinginkan, apabila bahasa yang digunakan tidak dipahami oleh komunikan.

2. Hambatan teknis (noise factor)

Pesan dapat tidak utuh diterima komunikan karena gangguan teknis.

D. Channel / Saluran 

Channel adalah saluran penyampaian pesan, biasa juga disebut dengan media. Media komunikasi dapat dikategorikan dalam dua bagian, yaitu media umum dan media massa.

E. Komunikasi

1. Komunikasi personal 

Komunikasi yang ditunjukkan kepada sasaran yang tunggal.

2. Komunikasi kelompok

Komunikasi yang ditujukan kepada kelompok tertentu.

3. Komunikasi massa

Komunikasi yang ditujukan kepada massa atau komunikasi yang menggunakan media massa.

Atribut-atribut dan efektivitas komunikasi itu antara lain :

1. Terjadinya komunikasi tidak dapat dihindari 

Hampir tidak ada atau hanya sedikit orang yang menghindarkan diri dari aktivitas bermasyarakat.
Orang selalu mencari interaksi sosial.

2. Komunikasi merupakan konsep transaksional 

Konsep komunikasi sebagai proses merujuk pada interaksi tak terputus dari sejumlah variabel yang tidak terhitung banyaknya dengan perubahan terus menerus dalam nilai-nilai yang diambil dari variabel-variabel.

3. Komunikasi telah terjadi apabila penerima pesan atau informasi telah terpengaruh

Komunikasi telah terjadi apabila penerima pesan atau informasi terpengaruh olehnya, si penerima mengaitkan arti tertentu kepada perilaku.

4. Komunikasi tidak dapat berdiri sendiri di luar konteks 

Komunikasi tidak dapat berdiri sendiri di luar konteks. Apabila dikaitkan dengan persuasi, kita dapat menyatakan bahwa faktor-faktor konteks dan bukan pesan seringkali menjadi determinan bagi adanya tanggapan.

F. EFEK

Efek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Efek ini sesengguhnya dapat dilihat dari personal opinion, publik opinion, dan majority opinion.

1. Personal opinion

Pendapat pribadi, hal ini dapat merupakan akibat atau hasil yang diperoleh dari komuniakasi.

2. Public opinion

Sering kita artikan sebagai pendapat umum. Pengertiannya adalah penilaian sosial mengenai sesuatu hal yang penting dan berarti atas dasar pertukaran pikiran yang dilakukan individu secara sadar dan rasional.

3. Majority opinion

Pendapat sebagaian terbesar dari pubik atau masyarakat. jika kita berbicara tentang opini atau pendapat maka kita sering mendengar opinion leader.

G. Faktor-faktor yang diperhatikan dalam proses komunikasi

1. Empat tahap proses komunikasi 

Menurut Cutlip dan Center komunikasi yang efektif harus dilaksanakan dengan melalui empat tahap, yaitu : Pengumpulan Fakta (fact finding), Perencanaan, Komunikasi, dan Evaluasi.

a. Pengumpulan Fakta

Mengumpulkan data dan fakta sebelum seseorang melakukan kegiatan komunikasi. Untuk berbicara di depan rapat umum perusahaan, piminan perlu mencari fakta dan tentang bisnis perusahaan tersebut, tujuannya dan sebagainya.

b. Perencanaan

Berdasarkan fakta dan data itu dibuatkan rencana tentang apa yang akan dikemukakan dan bagaimana mengemukakannya.

c.Komunikasi

Setelah planning disusun makan tahap selanjutnya adalah communication atau berkomunikasi.

d.Evaluasi 

Penilaian dan analisa diperlukan untuk setiap kali melihat begaimana hasil komunikasi tersebut.

2. Prosedur Mencapai efferct yang dikehendaki 

Wilbur Schraam mengatakan : untuk mendapatkan effect yang baik dari komunikasi maka prosedur yang ditempuh adalah apa yang disebut sebagai " A_A Procedure" yaitu proses dari Attention (perhatian) ke action (tindakan).

lebih jelasnya proses tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
- Attention (perhatian)
-Interest ( kepentingan)
-Desire (keinginan)
-Decision (keputusan)
-Action (tindakan)

Tahap berikutnya kembangkan keinginan-keinginan untuk menerima komunikasi sebab apa yang kita sampaikan menjawab kebutuhan masyarakat. Kembangkan terus sehingga kemudian timbul keputusan untuk melakukan pesan yang kita inginkan. Proses terakhir diharapkan manimbulkan tindakan.





No comments:

Post a Comment