Friday 15 May 2015

Landasan Pemikiran Komunikasi Bisnis ( Minggu ke-10)

A. Pengertian dan Cakupan 

     Dalam kerangka historisnya, pendidikan bisnis ( bussiness education) mempunyai pengertian yang beragam. Ada yang mengartikannya hanya berhubungan dengan pekerjaan kantor yang dilakukan oleh para karyawan. Ada juga yang mengatakan bahwa bisnis bukan sekedar pekerjaan yang dilakukan di kantor, melainkan juga pelaksanaan fungsi manajemen dan yang berhubungan dengan kantor.

     Oleh karena itu tanpa pengetahuan ekonomi, pendidikan bisnis yang diperoleh kurang lengkap dan kurang sempurna. Pendidikan bisnis, apa pun bentuknya sebenarnya tidak lepas dari tujuan :

1. memberi pelatihan untuk pekerjaan khusus
2. mengembangkan keterampilan

Sejumlah ahli mengatakan bahwa bisnis sudah menjadi masalah global. Mengapa sampai demikian ?

1. Semakin pesatnya kemajuan di bidang saints dan teknologi sehingga s=merangsang terciptanya sistem dan proses produksi yang efisien. Produksi barang sudah melampaui batas kebutuhan dalam negeri sehingga perlu di ekspor.

2. Teknologi telah mempercepat pembangunan sarana dan prasarana transportasi sehingga mobilitas sosial menjadi semakin cepat dan tinggi.

3. Bersamaan dengan itu kemajuan dibidang transformasi informasi (komunikasi) juga berlangsung sangat pesat sehingga informasi tentang keadaan tertentu dapat disampaikan tanpa tergantung pada jarak geografis. Bukan itu saja, kemajuan dibidang komunikasi ( terutama media massa ) telah mempengaruhi pola-pola bisnis antar manusia.
   
   Bisnis adalah kegiatan sistem ekonomi yang diarahkan pada manajemen dan distribusi hasil industri dan jasa profesional, yang mendatangkan keuntungan. Esensi dari kegiatan bisnis adalah suatu kesibukan, seperti tampak juga dari dasar katanya ( to be busy at ). Tentu saja dengan satu catatan bahwa kesibukan itu dimaksudkan untuk mempunyai tujuan-tujuan yang konstruktif bagi kehidupan manusia.
   
   Dengan cara berfikir ( frame thingking ), kita akan berusaha menjelajahi kajian-kajian yang relevan tentang hubungan bisnis dengan komunikasi, antara lain :

1. Kajian tentang kegiatas bisnis dari perspektif komunikasi. Bagaimana sudut pandangan komunikasi menerangkan gejala bisnis. 
2. Kajian tentang kegiatan komunikasi dari perspektif bisnis. Bagaimana sudut pandang bisnis dalam komunikasi bisnis dalam menerangkan kegiatan komunikasi, atau secara sederhana komunikasi sebagai bisnis. 
3. Kajian tentang faktor-faktor eksternal dari keduanya yang turut terlibat dalam proses komunikasi maupun bisnis.

B. Bisnis Dalam Pandangan Komunikasi

   Peluang pasar sebenarnya tidak selalu signifikan dengan penawaran barang dan jasa. artinya barang dan jasa dalam jumlah banyak tidak otomatis menyebabkan pasar menjadi jenuh. Sebaliknya, jumlah barang dan jasa yang sedikit atau langka tidak selalu menyebabkan peluang pasarnya menjadi besar. Mengapa demikian?

1. realitas psikologi ternyata kebutuhan dapat diciptakan. kebutuhan manusia terhadap barang ( individual habit). Dalam konteks ini, peluang pasar dapat dibuat melalui mekanisme komunikasi yang secara berkesinambungan membentuk nilai - nilai, citra (image) dan kebutuhan.

2. peluang pasar sangat ditentukan oleh citra konsumen mengenai barang dan jasa. Jika sebuah produk mampu meyakinkan konsumen bahwa produk itu memiliki kredibilitas, memiliki fungsi, dijamin keaamanannya dan keunggulan-keunggulan lainnya, peluang pasar pun akan terbentuk.
masalahnya hal tersebut sering kali terkendala dengan strategi komunikasi. kegiatan komunikasi yang dimaksud adalah berupa promosi. Kegiatan promosi itu meliputi :
1. kegiatan hubungan antar manusia ( human relation )
2. kegiatan hubungan masyarakat ( public relation )
3. kegiatan advertensi atau iklan 
   
C. Pemasaran dan Komunikasi 

  Pemasaran adalah proses sosial dengan mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya. 

   Definisi pemasaran tersebut bertumpu pada konsep pokok kebutuhan, keinginan, dan permintaan terhadap produk atau nilai yang tergantung pada tingkat kepuasan tertentu kemudian menimbulkan transaksi. Perlembagaan atas transaksi menimbulkan pasar.

D. Difusi dan Inovasi

    Latar belakang munculnya gagasan difusi dan inovasi merupakan bagian dari studi tentang efek komunikasi (massa) terutama yang berkaitan dengan masalah pembangunan. Pada masalah yang akan datang masalah difusi dan inovasi masih akan terus mendesak. Bukan saja masyarakat diharapkan dapat menerima dana menyebarluaskan inovasi pembangunan, melainkan juga mampu berpartisipasi secara aktif dalam proses perubahan sosial yang direncanakan ( development). 
      
  Dengan demikian, masalah komunikasi pembangunan bukan hanya bagaimana melakukan transformasi ide dan pesan melalui penyebarluasan informasi. Difusi dan inovasi merupakan problem struktural, artinya penerimaan dan penyebarluasan ide baru tersebut sangat bergantung pada sifat atau karakteristik lapisan masyarakat.

   Inovasi adalah segala sesuatu tentang ide, cara-cara atau pun objek yang di persepsikan oleh seseorang sebagai sesuatu yang baru. Baru bukan semata-mata dalam ukuran waktu sejak ditemukan atau digunakannya inovasi yang dimaksud. Yang terpenting adalah persepsi atau kebaruan yang menentukan reaksinya terhadap hal itu. Inovasi merupakan segala perubahan yang dirasakan sebagai sesuatu yang baru oleh masyarakat yang mengalaminya.

     Suatu inovasi diterima atau tidak diterima oleh masyarakat tergantung dari beberapa atribut, antara lain :

1. Keuntungan - keuntungan relatif 
2.Keserasian. Apakah inovasi itu yang akan di difusikan serasi dengan nilai-nilai, sistem kepercayaan, gagasan yang lebih dulu diperkenlkan ? Apakah serasi dengan kebutuhan, adat istiadat dan karakteristik penting lainnya?
3. Kerumitan. Masyarakat kurang minat pada hal-hal rumit, karena sukar dipahami dan cendrung menjadi beban baru.
4. Dapat dicobakan. Inovasi lebih cepat diterima bila dapat dicobakan lebih dulu dalam ukuran atau skala kecil sebelum orang menerima keseluruhannya.
5. Dapat dilihat. Inovasi akan lebih mudah diterima jika bisa dibuktikan dan dilihat langsung.

    Tahap penerimaan inovasi dapat dikelompokkan kedalan masyarakat penerima inovasi menjadi beberapa tingkatan, antara lain :

1. Innovator : Memiliki sifat dasar menyukai barang baru.
2. Early Adopter : Orang-orang yang memiliki otoritas, baik formal/ personal.
3. Leggards : Lapisan masyarakat yang menerima inovasi paling belakangan.

 E. Umpan Balik

     Umpan balik ( feed back ) pun dapat terbentuk bermacam-macam seperti ( pelaksaan tugas ), laporan, sikap yang timbul, pertanyaan, reaksi dan sebagainya. Sebagaimana pesan umpan balik bisa berupa tulisan, lisan, peragaan dsb. Umpan balik yang baik diperlukan syarat-syarat tertentu :

1. Umpan balik hendaknya jujur. 

    Umpan balik yang tidak jujur bersumber pada kebiasaan untuk menyenagkan orang lain, keinginan memberi nasehat, keinginan untuk menang dalam argumentasi, yang lebih buruk untuk mangambil muka, menjilat dan menyakiti hati orang.  Hal tersebut bukan saja berguna tetapi merusak.

2. Umpan balik hendaklah tentang sesuatu yang khusus dan jelas bukan sesuatu secara umum dan kabur.

3. Umpan balik hendaknya mengenai sesuatu dimana orang yang bersangkutan dapat berbuat apa - apa. Sebaliknya, adalah umpan balik yang tidak berguna dan malah bisa menimbulkan perasaan dongkol.

4. Umpan balik hendaklah tidak bersifat penilaian. Penilaian yang dimaksud adalah judgment bukan evaluasi. 

5. Umpan balik hendaklah deskriptif, sehingga betul-betul jelas. 

6. Umpan balik hendaknya bersifat oriented dan bukan person oriented. yang di utamakan bukan orangnya tetapi kerjanya.

7. Umpan balik hendaknya memerhatikan timming, tidak ada patokan tentang waktu.

    Umpan balik di dalam manajemen atau dalam dunia manajemen ini merupakan hala yang sangat penting dan berarti, karena :

1. Dapat menolong baik organisasi maupun perorangan kalau dilakukan dengan baik.
2. Bawahan tidak perlu ditakut-takuti. Sebaliknya, mereka harus merasa aman, bertanggung jawab dan berkonsentrasi dan bahwa masing - masing bawahan bermakna pada tugasnya.
3. Bawahan hendaknya tahu dengan jelas apa yang diharapkan dari pada pimpinan.
4. Bawahan hendaknya diberi kesempatan untuk mengenal kekurangannya dan dengan sendirinya bawahan tersebut siberikan kesempatan untuk memperbaiki kekurangannya.
5. Disamping mengenal dan memperbaiki kekurangan-kekurangan itu bawahan hendaknya diberi kesempatan atau umpan balik untuk mengetahui segi-segi kekuatannya untuk dikembangkan.

F. Bentuk-bentuk Umpan Balik

1. External feedback : umpan balik yang diterima langsung oleh komunikator dari komunikan.

2. Internal feedack : umpan balik yang diterima komunikator bukan dari komunikan tetapi pesan itu datang dari pesan itu sendiri atau dari komunikator itu sendiri.

3. Direct feedback atau Immediate feedback : umpan balik langsung dalam suatu komunikasi, komunikan meggerakkan salah satu anggota badannya.

4. Indirect feedback atau delaiged feedback : dalam bentuk surat kepada redaksi surat kabar, penyiar radio, dll. hal ini membutuhkan waktu.

5. Inferential feedback : umpan balik yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri oleh komunikator meskipun secara tidak langsung tetapi cukup relevan dengan pesan yang disampaikan.

6. Zero feedback : komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan meskipun komunikan menyampaikan umpan balik tsb tidak dipahami oleh komunikator.

7. Neutral feedback : informasi yang diterima kembali oleh komunikator tidak relevan denga pesan yang disampaikan semula.

8. Positive feedback : pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan mendapat tanggapan positif.

9. Negative feedback : komunikasi yang disimpulkan oleh komunikator mendapat tantangan dari komunikan. 


Proses Komunikasi Dalam Perusahaan (Minggu ke-9)

A. Kegiatan Komunikasi dalam perusahaan 

  Banyak prinsip manajemen yang harus diperhatikan, terlebih-lebih dalam membicarakan komunikasi yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan. Sebagai suatu organisasi, setiap perusahaan mempunyai hierarchie (tingkatan) yang mengakibatkan komunikasi di dalamnya. 

    Setiap kegiatan komunikasi memiliki dua aspek, yaitu aspek aktif dan aspek pasif. Aspek aktif berupa kegiatan yang bertujuan mempengaruhi situasi dan dapat mengubahnya, sedangkan aspek pasif adalah pencerminan situasi sosial yang  memanfaatkan komunikasi tersebut. selain itu, kegiatan komunikasi merupakan suatu alat sosialisasi yang netra, yaitu dapat menimbulkan integrasi tetapi juga desintegrasi, dapat meningkatkan kerjasama tetapi juga pertentangan, dapat meningkatkan kerjasama internasional sebagai alat diplomasi, sebaliknya juga dapat menimbulkan awal sengketa atau peperangan. 

     Karena itu, pengaruh komunikasi tergantung dari sikap komunikator itu sendiri, yaitu untuk tujuan apa komunikasi itu dilakukan dengan maksud damai atau menimbulkan pertentangan.

B. Proses Komunikasi Dalam Perusahaan

     Setiap proses komunikasi sekurang-kurangnya mempunyai 5 komponen, yaitu :
1. ide atau kejadian yang akan diberitakan
2. komunikator yang mengadakan kegiatan perumusan berita
3. pesan yang dirumuskan dan disalurkan
4. tujuan kegiatan pemberitaan

   Karena adanya garis wewenang  dalam suatu perusahaan, dengan sendirinya pola komunikasi berimpit dengan pola garis wewenang ( structured ). Oleh sebab itu komunikasi terbanyak mengalir secara vertikal dari atas ke bawah. Melalui garis komunikasi diberikan segala petunjuk, instruksi dan sebagainya. Arus komunikasi sebaliknya, dari bawah ke atas membawa informasi untuk atasan yang kemudian menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. 

    Di samping itu memang terdapat pula komunikasi mendatar (horisontal) yang terjadi atar karyawan setingkat. Komunikasi ini masih dalam kerangka struktur perusahaan, walaupun biasanya tidak ada sangsinya (kecuali apabila memasalahkan kerjasama dan tukar menukar informasi pekerjaan untuk merealisasikan suatu tugas). Bilamana komunikasi mendatar lebih memperoleh arti penting daripada komunikasi vertikal, maka pimpinan suatu perusahaan mendapat saingan, karena informasi ( sengaja atau tidak ) akan banyak sampai kepadanya.

Dalam hubungan ini perlu disebut pentingnya suatu bagan dari organisasi menjelaskan :
- garis hierarchie atau tingkatan
- wewenang
- hubungan kerja antar bagian

         Dalam sebuah perusahaan, kontrol merupakan unsur utama agar tujuan pokok perusahaan tidak dilalaikan. Bahwa kontrol itu tidak disukai setiap orang adalah nyata pula. Karena itu dalam komunikasi dari atas ke bawah seyogyanya diusahakan suatu sistem yang memperlunak situasi kontrol, misalnya dengan menggunakan kata-kata "tolong" atau "terimakasih", bagaimana sekiranya, apakah tidak lebih baik jika dan sebagainya. Sekalipun demikian harus diingat bahwa dalam suatu lingkungan tradisional setiap kata dari atasannya selalu dilihat dan dinilai sebagai perintah yang harus dilaksanakan. Inilah yang dimaksud dengan usaha mencapai keselarasan seperti tertera dalam bagaian tadi, yaitu bahwa keselarasan kepentingan akan diketemukan komunikasi sehingga ia mau melaksanakan tugas diperintahkan oleh atasannya.

C. Hubungan Antar Manusia

  Komunikasi antar manusia yang bersifat internal bertujuan mempertahankan integrasi secara psikologis maupun sosial. Efek dari stabilitas ini adalah tingkat produktivitas ( baik kuantitas maupun kualitasnya ) yang akan meningkat. Agar kepuasan, loyalitas dan integritas individu itu berlaku pengakuan eksistensi individu di dalam lingkungannya. jika kita tahu cara yang sangat efisien, kita sesungguhnya tidak membutuhkan dana yang besar. Cukup ada jaminan untuk lebih banyak memperhatikan orang lain.

     Sementara itu, komunikasi atar manusia yang bersifat eksternal diperlukan karena pusat pembelian biasanya terdiri atas beberapa orang dengan kedudukan wewenang,, empati dan sikap yang berbeda-beda. Maksudnya tentu saja bahwa diperlukan pendekatan komunikasi yang berbeda-beda agar dapat mencapai orang-orang itu.

     Komunikasi interpersonal kurang cukup mencukupi tuntutan bisnis karena target konsumen yang terlalu luas dan tercerai berai ( tidak mengelompok ). Karena itu tidak perlu ragu-ragu untuk menentukan strategi  komunikasi massa. 

     Komunikasi massa adalah proses di mana organisasi media memproduksi pesan-pesan (message) dan mengirimkan ( transmit ) ke publik yang besar ( large publik ). dan melalui proses tersebut sejumlah pesan akan digunakan atau di konsumsi oleh audience. Sentral studi komunikasi massa adalah media. Oleh karena studi komunikasi massa bersifat kompleks, analisis yang mendalam terhadap faktor-faktor terkait di seputar media dibutuhkan.

Fungsi hubungan masyarakat mengandung 3 unsur, yaitu :
1. mempengaruhi pendapat 
2. cara mempengaruhi dengan penyajian yang dapat diterima
3. komunikasi yang digunakan dua orang atau timbal balik

D. Komunikasi Untuk Meyelesaikan Masalah

    Tujuannya adalah untuk mempelajari kapan komunikasi tepat untuk berhubungan dengan masalah-masalah bisnis, untuk mempelajari bagaimana cara menciptakan suasana agar pertemuan-pertemuan dapat berhasil, untuk mempelajari bagaimana menyusun agenda rapat, untuk mempelajari menyusun sebuah kelompok diskusi, untuk mempelajari yang bersifat sebagai pimpinan dan untuk mengetahui keadaan suatu kelompok. Ini dimaksudkan untuk membantu meningkatkan kemampuan anda dalam memecahkan masalah ketika berhubungan dengan kelompok-kelompok kecil. Tegasnya, suatu pertimbangan mengikuti langkah-langkah akan sangat membantu untuk meningkatkan pertemuan-pertemuan kelompok yaitu yakin akan metode yang digunakan, ciptakan suasana yang menyenangkan, rencanakan jadwal, susunan pembahasan, gunakan gaya kepemimpinan yang tepat, mengikuti perkembangan kelompok dan tindak lanjut setelah pertemuan.

    Alasan utama yang sering disebutkan untuk menggunakan metode-metode kelompok antara lain:
1. Keputusan yang berkualitas lebih baik. Sebagian besar para ahli setuju bahwa banyak kepala lebih baik daripada hanya satu. 
2. Keputusan kelompok membuat perkembangan dukungan yang lebih besar. 
3. Keputusan kelompok dapat menghasilkan suatu tekad yang kuat untuk melaksanakan keputusan tersebut.
4. Metode rapat atau kelompok menimbulkan resiko yang lebih efektif dalam proses pengambilan keputusan.

     Adapun kerugiaan metode kelompok ini ada sejumlah perbatasan untuk mempertimbangkannya :
1. Metode kelompok memakan waktu yang cukup panjang.
2. Metode kelompok atau rapat meminta keahlian atau keterampilan pemimpin.
3. Keputusan kelompok kadang-kadang menggambarkan rata-rata keahlian dalam kelompok.
4. Keputusan kelompok dapat membuat kesalahan dalam menghasilkan dugaan.

    Salah satu cara terbaik untuk memudahkan kelompok efektif adalah dengan menciptakan suatu lingkungan yang baik dalam mencapai tujuan-tujuan. Ada beberapa faktor yang perlu diprehatikan, antara lain :
1. Motivasi
    Sebuah kelompok akan mendapatkan awal yang baik jika para anggotanya mempunyai rasa saling    memerlukan dan motivasi untuk mengadakan rapat.
2. Lokasi rapat
 Lokasi rapat sangatlah penting dipertimbangkan guna mendapatkan keuntungan dengan    menyesuaikan diri.
3. Merencanakan rapat
    Perencanaan adalah salah satu elemen pokok untuk suatu kesuksesasn rapat kelompok.

    Kelompok komunikasi lebih efektif untuk menyelesaikan masalah bisnis. Salh satu jalan yang terbaik untuk memudahkan pertemuan kelompok yang efektif adalah menciptakan disiplin, peraturan dan lain-lain dalam tujuan dari kelompok. Pimpinan yang efektif juga harus menjadi komunikator yang efektif, contohnya hubungan antar pribadi dimana kepemimpinan dalam kelompok menunjukkan kemampuan pemakaian komunikasi yang efektif.